Contoh Soal UKOM Jiwa dan Kunci Jawaban Edisi 180

9/24/2018 06:32:00 AM

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Jiwa dan Kunci Jawaban Edisi 180


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 180 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Jiwa dan Kunci Jawaban Edisi 180
everything you do, its for you

Halo teman-teman semuanya, bertemu lagi dengan saya yang selalu setia memberikan teman-teman contoh soal uji kompetensi perawat, okeh kali ini kita akan membahas sebuah contoh soal UKOM Keperawatan Jiwa. Kebanyakan dari kita menganggap enteng soal-soal UKOM Keperawatan jiwa ini, namun setelah dilakukan Tryout secara Nasional ternyata lumayan banyak dari teman-teman yang kebingungan mencari jawaban yang paling tepat, dan sekerdar diketehui rata-rata terdapat dua kunci jawaban yang sebenarnya sama-sama tepat tetapi yang paling tepat ada satu. Dan disitu banyak dari teman-teman yang terkecoh oleh soal UKOM ini


1. Seorang laki-laki dengan usia 21 tahun dilarikan ke UGD karena putus cinta terlalu dalam sehingga bunuh diri tenggelam didalam sungai namun langsung diselamatkan mantan kekasihnya. Riwayat psikososial, pasien mengatakan bahwa ia tidak berharga lagi dan tidak memiliki masa depan bersama mantan kekasihnya tersebut.
Pertanyaan soal
Apakah prioritas tindakan keperawatan pada kasus tesebut?

Pilihan jawaban
A. melakukan pengkajian bunuh diri se-cara adekuat
B. melindungi pasien dari bahaya perco-baan bunuh diri lebih lanjut
C. menguatkan kontrak kepada pasien untuk tidak mengulang perbuatannya
D. memberikan edukasi cara mengembangkan mekanisme koping yang efektif
E. memberikan kesempatan kapa-da pasien untuk mengekspresikan perasaannya

Kunci Jawaban: B. melindungi pasien dari bahaya perco-baan bunuh diri lebih lanjut
Rasional:
Rasional A : pengkajian dilakukan untuk menentukan tahap bunuh diri klien dan untuk menentukan intervensi yang tepat
Rasional B : tindakan dilakukan pada klien dengan percobaan bunuh diri sebelumnya
Rasional C : kontrak penting sebelum melakukan intervensi pada klien untuk meningkatkan kepatuhan klien
Rasional D : dilakukan agar klien memi-lih cara penyelesaian masalah yang tepat atau konstruktif
Rasional E : untuk menciptakan hubungan perawat-klien yang terbuka
Referensi :
NANDA International Inc. (2014). Nursing Diagnoses: Definitions & Classifica-tions 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK: Wiley Blackwell.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company



2. Seorang perawat Cowok berusia 23 tahun bertugas diruang kegawatdaruratan jiwa. Perawat tersebut ingin melakukan tidakan kolaborasi terhadap Tn. X yang mengamuk-amuk serta halusinasi menjadi gila harta demi kekayaan serta korupsi dana bantuan. Perawat mempersiapkan peralatan konvulsator, spatel, beng-kok, kom, selimut, jelly, restrain, Selimut, Perlengkapan Vital Sign, Kassa, Nacl, Jelly dan Alat Emergency (oksigen dan suction).
Pertanyaan soal
Apakah tindakan terapi keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. terapi aktivitas kelompok
B. terapi elektro konvulsi
C. terapi lingkungan
D. terapi keluarga
E. terapi restrain

Kunci Jawaban: B. terapi elektro konvulsi
Rasional:
Rasional A : salah satu terapi modalitas un-tuk membantu anggotanya ber-hubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku de-struktif yang dilakukan dalam kelompok
Rasional B : terapi dengan menggunakan aliran listrik dengan konvul-sator untuk mengubah neuro-kimia otak
Rasional C : modifikasi dan manipulasi lingkungan untuk mendukung proses penyembuhan klien
Rasional D : psikoterapi untuk penanganan stress keluarga dan meningkat-kan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan klien
Rasional E : upaya pembatasan mobilitas fisik klien untuk mencegah perilaku mencederai diri, orang lain dan lingkungannya
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd.
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.



3. Seorang pasien laki-laki Bernama Tn. Z usia 30 tahun dirawat di RS Jiwa mengeluh sering mendengar suara bisikan serta perintah. Pasien sadar jika dirinya mengalami halusinasi dan ingin sekali menjauh karena merasa terganggu. Perawat Y. akan melakukan intervensi mengontrol halusinasi dengan pendekatan komunikasi.
Pertanyaan soal
Apakah strategi pelaksanaan (SP) 2 pasien pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. program terapi obat
B. menghardik halusinasi
C. lakukan aktifitas yang terjadwal
D. bercakap-cakap dengan orang lain
E. latih pasien mengontrol halusinasinya

Kunci Jawaban: A. program terapi obat
Rasional:
Rasional A : penjelasan tentang pentingnya medikasi dan prinsip 7 benar obat untuk mengontrol halusi-nasi (sp 2)
Rasional B : melatih klien mengontrol den-gan melawan halusinasi (sp 1)
Rasional C : mendiskusikan dan menyusun jadwal kegiatan bersama klien untuk membentu mengalihkan halusinasi (sp 4)
Rasional D : melatih klien mengalihkan ha-lusinasi dengan berbincang dengan orang lain (sp 3)
Rasional E : keseluruhan latihan untuk men-gontrol halusinasi (menghar-dik, cara obat, bercakap-cakap, dan kegiatan terjadwal)
Referensi :
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-haeni, N. (2011). Keperawatan Kese-hatan Jiwa Komunitas, CMHN (Ba-sic Course). Jakarta: EGC.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company



4. Seorang laki-laki dengan usia 30 tahun, dibawa keluarga ke RS Jiwa karena mencoba membakar diri serta memegang samurai untuk menyayat-nyayat kukunya. Dari hasil pengkajian saat ini, pasien masih tampak gelisah, sering mondar mandir tidak jelas serta tatapan mata yang menawan tajam dan ingin memukul orang yang menghalanginya. Perawat telah menteapkan tujuan jangka pendek intervensi keperawatan yaitu melakukan terapi somatik dengan tujuan mencegah pasien melakukan aktifitas yang dapat mencederai dirinya sendiri.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan yang sesuai pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. pindahkan benda yang membahaya-kan
B. tingkatkan hubungan inter personal yang sehat
C. ajak pasien untuk berperan serta da-lam aktivitas
D. bantuan pasien mengenal mekanisme koping yang
E. bantu orang terdekat untuk berkomu-nikasi secara konstruktif

Kunci Jawaban: A. pindahkan benda yang membahaya-kan
Rasional:
Rasional A : merupakan tindakan utama pada klien dengan percobaan bunuh diri disamping mendapatkan pengawasan yang ketat
Rasional B : dilakukan saat klien sudah aman dari percobaan bunuh diri untuk memotivasi klien mengungkapkan perasaannya
Rasional C : dilakukan untuk meningkatkan harga diri klien
Rasional D : dilakukan agar klien menggu-nakan cara penyelesaian mas-alah yang konstruktif
Rasional E : melibatkan keluarga maupun orang lain untuk ikut mening-katkan harga diri klien dan menyelesaikan masalah secara konstruktif
Referensi :
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar Learning.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.



5. Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di RS Jiwa semenjak dia melakukan sidak ke RS dan menendang meja dan kursi di ruangan UGD. Pasien saat ini sering bicara kacau, mengomel tanpa sebab, pandangan tajam, dan sering berjalan mondar mandir. Ketika dikaji pasien mengatakan ia kesal karena setiap mau tidur ia sering mendengar banyak suara yang mengejek bahwa dia jahat karena korupsi didaerah tempat dia berkuasa dulu. Perawat merencanakan melakukan terapi keperawatan.
Pertanyaan soal
Apakah terapi modalitas yang dapat diberi-kan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. TAK Sosialisasi
B. TAK Stimulasi Sensori
C. TAK Stimulasi persepsi PK
D. TAK Stimulasi persepsi HDR
E. TAK Stimulasi persepsi Halusinasi

Kunci Jawaban: E. TAK Stimulasi persepsi Halusinasi
Rasional:
Rasional A : terapi modalitas untuk klien dengan gangguan hubungan sosial
Rasional B : terapi modalitas untuk klien isolasi sosial, harga diri rendah, dan kerusakan komunikasi ver-bal
Rasional C : terapi untuk klien dengan per-ilaku kekerasan
Rasional D : terapi modalitas untuk klien dengan harga diri rendah
Rasional E : terapi  modalitas  untuk  klien dengan halusinasi
Referensi :
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.



6. Seorang laki-laki dengan usia 41 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan sering menendang meja, kursi, marah dan merusak barang-barang yang ada disekitarnya. Perawat telah membuat intervensi untuk mengatasi penyakitnya tersebut dengan membuat Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) : mengenal perilaku kekerasan yang selalu dilakukan.
Pertanyaan soal
Apakah prioritas implementasi keperawatan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. fisik
B. sosial
C. spritual
D. mengetahui penyebab
E. mematuhi konsumsi obat

Kunci Jawaban: A. fisik
Rasional:
Rasional A : TAK sesi 2 untuk mencgah per-ilaku kekerasan klien dengan melakukan kegiatan fisik
Rasional B : TAK sesi 3 untuk mencegah perilaku kekerasan dengan cara interaksi sosial asertif
Rasional C : TAK sesi 4 untuk mencegah perilaku kekerasan dengan pendekatan spiritual
Rasional D : TAK sesi 1 untuk mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Rasional E : TAK sesi 1 untuk mencegah perilaku kekerasan dengan kepatuhan obat
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd.
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.



7. Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dirawat di RS jiwa karena sering menyendiri, tidak mau berteman, sibuk sendiri, sibuk didunia sendiri bermain Tik Tok dan mobel lejen (ML) serta tidak mau berteman dengan orang lain dilingkungannya. Perawat menetapkan Intervensi keperawatan yaitu meningkatkan harga diri, membantu memfasilitasi tugas pada tahap pertumbuhan dan perkembangannya, dan meningkatkan keterampilan sosial anak.
Pertanyaan soal
Apakah bentuk terapi keperawatan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. bermain
B. individu
C. kelompok
D. lingkungan
E. lingkungan

Kunci Jawaban: C. kelompok
Rasional:
Rasional A : pemanfaatan  permainan  se-bagai media terapeutik untuk mencapai  tumbuh  kembang anak yang optimal
Rasional B : dilakukan dengan pendekatan hubungan individual antara ter-apis dan klien
Rasional C : dilakukan pada kelompok yang memiliki masalah/keadaan yang sama dengan tujuan ses-ama anggota dapat saling men-dukung
Rasional D : dilakukan untuk manipulasi/ modifikasi lingkungan dengan tujuan perubahan perilaku yang maladaptif menjadi adaptif
Rasional E : dilakukan untuk manipulasi/ modifikasi lingkungan dengan tujuan perubahan perilaku yang maladaptif menjadi adaptif
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar Learning.



8. Seorang wanita dengan usia 31 tahun, dirawat di RS Jiwa dengan keluhan lesu, lemah, tidak bersemangat, serta sering dimarahi atasan karena kerja kurang maksimal meskipun sudah melaksanakan tugas dengan baik mungkin. Saat ini pasien terlihat acuh terhadap penampilan fisiknya. Pasien sering menadi korban bullying oleh teman-teman sekerjanya dikantor.
Pertanyaan soal
Manakah konsep diri yang sesuai pada ka-sus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. peran
B. ideal diri
C. harga diri
D. identititas diri
E. gambaran diri

Kunci Jawaban: A. peran
Rasional:
Rasional A : posisi atau fungsi individu da-lam masyarakat atau kelompok sosial sesuai dengan yang di-harapkan masyarakat
Rasional B : persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bert-ingkah laku berdasarkan stan-dar pribadi
Rasional C : penilaian pribadi terhadap diri dan pencapaian disesuaikan dengan ideal dirinya
Rasional D : kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari penilaian dirinya, men-yadari bahwa individu dirinya berbeda dengan orang lain
Rasional E : sikap atau penilaian Individu terhadap dirinya sendiri secara fisik
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar Learning



9. Seorang perempuan dengan usia 44 tahun membawa suaminya ke UGD karena menjadi korban kecelakaan, wanita tersebut berteriak histeris tak terbendung setelah suaminya meninggal. Wanita inipun mengatakan“dia harusnya masih hidup, saya tidak percaya ini terjadi terjadi!”.
Pertanyaan soal
Apa tahap fase kehilangan pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. marah
B. denial
C. depresi
D. penerimaan
E. tawar menawar

Kunci Jawaban: B. denial
Rasional:
Rasional A : reaksi kehilangan dengan menunjukkan perasaan marah pada diri sendiri atau kepada orang lain
Rasional B : reaksi terhadap kehilangan be-rupa penolakan, tidak menerima atau tidak percaya
Rasional C : reaksi kehilangan dengan menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau berbicara atau putus asa
Rasional D : reaksi kehilangan dimana indi-vidu mulai menerima kenyata-an kehilangan
Rasional E : reaksi kehilangan dimana in-dividu ingin menunda kehilan-gan, sering diungkapkan den-gan “seandainya”
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd.
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition. Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-pincot William & Wilkins.



10. Seorang perempuan dengan usia 30 tahun dibawa ke RS Jiwa oleh keluarganya dengan alasan sering menyendiri diri dalam kamar mandi sejak satu minggu yang lalu. Ketika perawat melakukan pemeriksaan dan wawancara, pasien terlihat tatapan kosong, datar, tidak berespon walaupun sudah diberikan stimulus/ rangsangan yang kuat.
Pertanyaan soal
Manakah afek yang sesuai dengan kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. inapropiate
B. ambivalen
C. tumpul
D. datar
E. labil

Kunci Jawaban: C. tumpul
Rasional:
Rasional A : ekspresi emosi yang tidak ses-uai dengan suasana yang diha-yati
Rasional B : keadaan perasaan berbeda yang terjadi secara bersamaan
Rasional C : penurunan kemampuan ekspre-si emosi (tatapan kosong, irama suara monoton, dan gerakan tu-buh sangat kurang)
Rasional D : hilangnya kemampuan ekspre-si emosi (lebih berat dari afek tumpul)
Rasional E : perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper-awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-gapore) Pte Ltd.
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition. Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-pincot William & Wilkins.


Baca Juga :
Sumber : Pedoman uji kompetensi perawatan Indonesia dan www.perawatkitasatu.com

Demikianlah artikel kami mengenai Contoh Soal UKOM Jiwa dan Kunci Jawaban Edisi 180 ini, semoga soal-soal ini bisa memberikan gambaran untuk teman-teman sebgai bahan menghadapi Uji Kompetensi perawat yang sebenarnya, dan jangan lupa share ke teman-teman lain blog kami ini untuk sama-sama belajar contoh soal-soal UKOM disini yaa.


0 komentar