Contoh Soal UKOM Keperawatan Gawat Darurat (Gadar) dan Kunci Jawaban Edisi Ke 173

9/15/2018 06:54:00 AM

Contoh Soal Latihan Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Gadar dan Kunci Jawaban Edisi Ke 173


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 173 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Contoh Soal Latihan Uji Kompetensi (UKOM) Gadar dan Kunci Jawaban Edisi Ke 173
latihan soal UKOM Gadar

Hai semua teman-temanku, kali ini saya akan masih lanjut untuk membagikan contoh soal-soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat atau Gadar, yuk kita baca dan pelajari soal-soalnya dibawah ini :


1. Telah ditemukan seorang korban berusia 45 tahun akibat kecelakaan lakalantas di jalan raya. Hasil pengkajian primer klien tidak sadarkan diri dan tampak luka laserasi serta terdapat perdarahan pada area hidung dan mulut. Klien ketika dirangsang nyeri  hasilnya tidak berespon terhadap nyeri yang diberikan, tidak bernapas serta nadi karotis tidak teraba.
Pertanyaan soal
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Tidak melakukan BHD
B. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi
C. Menunggu bantuan tim kesehatan yang lebih kompeten
D. Membersihkan area mulut dan hidung lalu memberikan bantuan ventilasi
E. Mengunakan face shield untuk menghindari kontak langsung den-gan sekresi klien

Kunci Jawaban: B. Melanjutkan BHD tanpa pemberian ventilasi
Rasional:
Rasional A : dilakukan bila pasien masih berespon
Rasional B : dilakukan bila terdapat darah atau sekresi berlebihan, dan/ atau penolong berisiko terin-feksi dari sekresi korban
Rasional C : pertolongan tetap dilakukan sementara menunggu bantuan kesehatan
Rasional D : tindakan penjagaan patensi air-way sebelum pemberian venti-lasi
Rasional E : penolong tetap berisiko meski-pun menggunaan face shield saat menolong korban dengan sekresi berlebihan
Referensi :
American Heart Association (AHA). (2015). Highlights of the 2015 American Hearth Association Guidelines Up-date for CPR and ECC



2. Seorang ners prehospital mendapatkan korban dengan keadaan trauma multiple. Korban tampak tidak sadar, tampak rinorrhea dan masih ada pergerakan dinding dada serta usaha untuk bernapas.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan prioritas pada kasus terse-but?

Pilihan jawaban
A. melakukan suction
B. memanggil bantuan
C. memasang semi-rigid cervical collar
D. membuka airway dengan teknik jaw trust
E. memasang Oro-Pharingeal Airway (OPA)

Kunci Jawaban: C. memasang semi-rigid cervical collar
Rasional:
Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi cervical untuk membersihkan airway
Rasional B : dilakukan dalam BHD awam,bukan oleh petugas prehospital/ ambulance
Rasional C : dugaan cedera cervical melekat pada korban multiple trauma, sehingga stabilisasi leher ada-lah tindakan utama dan per-tama sebelum melakukan tin-dakan penanganan yang lain ke korban
Rasional D : tindakan membuka airway pada korban yang dicurigai mengalami cedera cervical setelah distabilisasi
Rasional E : tindakan untuk membuka airway sehingga memudah-kan ventilasi pasien dengan penurunan kesadaran
Referensi :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and Trau-ma Nursing. Philadelphia: Mosby



3. Seorang regu triase bencana gempa bumi menemukan terdapat korban trauma dengan kondisi masih dalam keadaan sadar, RR = 22x/menit dan N = 96x/menit. Korban mengeluh nyeri ekstermitas dan tidak bisa menggerakkan extremitas distal. Korban dicurigai cedera servikal.
Pertanyaan soal
Apakah alat mobilisasi yang paling aman digunakan pada korban tersebut?

Pilihan jawaban
A. scoop stretcher
B. basket stretcher
C. short spine board
D. long spine board
E. Kendrick Extrication Device (KED)

Kunci Jawaban: D. long spine board
Rasional:
Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien non-trauma atau yang tidak ditemukan tanda-tanda cedera vertebra
Rasional B : dipakai un-tuk evakuasi vertical atau water rescue
Rasional C : dipakai untuk korban yang di-curigai mengalami cedera ver-tebra khususnya lumbal, dan digunakan bersamaan dengan lsb
Rasional D : digunakan untuk korban yang dicurigai mengalami cedera cervical dan vertebra untuk sta-bilisasi & mobilisasi
Rasional E : berfungsi sama dengan ssb untuk stabilisasi & evakuasi korban kecelakaan lalu lintas
Referensi :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and Trau-ma Nursing. Philadelphia: Mosby



4. Seorang perempuan berusia 39 tahun diantar ke UGD dengan keluhan nyeri hebat dada tembus ke belakang. Pada saat pengkajian, pasien tiba-tiba tidak sadar, tampak apneu dan nadi tidak teraba. RJP langsung diinisiasi oleh tim resusitasi dan dipasang bedsite monitoring dengan gambaran asystole:
Pertanyaan soal
Apakah tindakan prioritas yang harus dilaku-kan selanjutnya?

Pilihan jawaban
A.memberikan injeksi IV. adrenalin 1 mg
B. melanjutkan RJP sampai 5 siklus
C. melakukan flat line protocol
D. memeriksa nadi karotis
E. melakukan dc shock

Kunci Jawaban: C. melakukan flat line protocol
Rasional:
Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga RJP
Rasional B : dilakukan pada pasien henti na-pas dan henti jantung
Rasional C : dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpas-ang baik pada pasien sehingga dapat diinterpretasi kejadian asistol dengan tepat
Rasional D : dilakukan untuk mengidentifi-kasi kondisi henti jantung dan kebutuhan tindakan kompresi
Rasional E : Dilakukan  untuk  gelombang shockable (VF & Pulseless VT)
Referensi :
American Heart Association (AHA). (2015). Highlights  of  the  2015  American Hearth Association Guidelines Up-date for CPR and ECC



5. Seorang anak usia 7 tahun diantar keluarganya ke UGD setelah mengalami tenggelam di kolam renang dan henti napas.  Orang tua anak mengatakan  bahwa anaknya masih terlihat bernapas dan masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke RS. Setelah 5 siklus RJP dilakukan evaluasi dan masih belum teraba denyutan nadi karotis. Selanjutnya tim memasang airway definitive dengan ETT  dan telah berhasil dilakukan.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan perawat selanjutnya?

Pilihan jawaban
A. Melakukan tindakan defibrilasi 2 Joule/Kg BB
B. Melanjutkan pemberian ventilasi saja setiap 3 detik
C. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (15:2)
D. Melanjutkan pemberian kompresi & ventilasi (30:2)
E. Melanjutkan kompresi 100-120x/ menit & ventilasi 20x/menit

Kunci Jawaban: E. Melanjutkan kompresi 100-120x/ menit & ventilasi 20x/menit
Rasional:
Rasional A : dilakukan apabila sudah terpas-ang monitoring EKG dan ge-lombang EKG Shockable
Rasional B : dilakukan pada pasien teraba nadi tapi belum bernapas
Rasional C : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 2 penolong
Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung oleh 1 penolong
Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi yang mengalami henti jantung dan telah terpasang airway de-finitive (ETT atau LMA)
Referensi :
American Heart Association (AHA). (2015). Highlights of the 2015 American Hearth Association Guidelines Up-date for CPR and EC



6. Seorang Remaja berusia 17 tahun diantar ke UGD Rumah sakit dengan mobil setelah mengalami cedera kepala serius akibat kecelakaan bermotor akibat begal dimalam hari. KU pasien tampak sadar tetapi mudah tertidur, membuka mata bila dipanggil, bicara tidak koheren dan meracau sendiri dan masih dapat melokalisasi adanya nyeri.
Pertanyaan soal
Berapakah nilai GCS pasien tersebut?
Pilihan jawaban

A. 9
B. 10
C. 11
D. 12
E. 13

Kunci Jawaban: D. 12
Rasional: 
Rasional A: -
Rasional B: -
Rasional C: -
Rasional D: E3 M5 V4
Rasional E: -
Referensi :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and Trau-ma Nursing. Philadelphia: Mosby



7. Seorang laki-laki berusia 24 tahun diantar keluarganya dengan menggunakan ambulan ke UGD Rumah saki setelah mengalami cedera kapitis akibat kecelakaan lakalantas. Setelah dilakukan pemeriksaan CT-scan, pasien didiagnosa edema cerebral dan segera direncanakan untuk osmoterapi IV dengan Manitol 20% 0.5 gr/kg BB/6 jam.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang wajib dilakukan perawat sebelum pemberian obat tersebut?

Pilihan Jawaban
A. mengukur frekuensi nadi
B. mengukur tekanan darah
C. mengukur saturasi oksigen
D. memonitor status kesadaran
E. mengukur frekuensi napas

Kunci Jawaban: B. mengukur tekanan darah
Rasional:
Rasional A : setelah pemberian diuretik un-tuk mengidentifikasi kompikasi
Rasional B : pemberian obat diuretik dapat menurunkan tekanan darah karena kehilangan cairan melalui diuresis, sehingga diperlukan baseline tekanan darah
Rasional C : bila ada tanda-tanda syok hipo-volemik
Rasional D : bila ada tanda-tanda syok hipo-volemik
Rasional E : setelah pemberian diuretik un-tuk mengidentifikasi kompikasi
Referensi :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and Trau-ma Nursing. Philadelphia: Mosby



8. Seorang wanita berusia 32 tahun diantar ke UGD dengan mobil setelah mengalami kebakaran rumah dan mengalami luka bakar serius derajat IIB didaerah dada sampai perut dan kedua tangan 40 menit yang lalu. Diketahui BB pasien 50 Kg dan TB 163 cm.
Pertanyaan soal
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan dalam 8 jam pertama berdasarkan rumus Parkland Baxter?

Pilihan Jawaban
A. 1800 ml
B. 2700 ml
C. 3600 ml
D. 5400 ml
E. 7200 ml

Kunci Jawaban: C. 3600 ml
Rasional: 
Rasional A : -
Rasional B : -
Rasional C : Total Body Surface Area (TBSA) = 9% x 4 = 36% (Dada, perut dan kedua tangan mas-ing-masing 9%).
Total Resusitasi cairan selama 24 jam pertama menurut For-mula Parkland-Baxter = 4 x BB x TBSA = 4 x 50 x 36 = 7200 ml.
Untuk 8 jam pertama diberi-kan ½, 16 jam selanjutnya ½. Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml.
Rasional D : -
Rasional E : -
Referensi :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and Trau-ma Nursing. Philadelphia: Mosby



9.  Seorang pasien laki-laki berusia 57 tahun di ruangan CVCU terpasang bedsite monitoring, tiba-tiba pasien mengalami penurunan kesadaran dan gambaran pada monitor EKG atrial takikardi
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya?

Pilihan jawaban
A. memberikan injeksi IV. Amiodaron 300 mg
B. melanjutkan rjp sampai 5 siklus
C. melakukan flat line protocol
D. memeriksa nadi karotis
E. melakukan dc shock

Kunci Jawaban: D. memeriksa nadi karotis
Rasional:
Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberi-kan pada pasien henti jantung dengan gelombang shockable setelah tindakan DC Shock.
Rasional B : RJP dilakukan pada pasien hen-ti napas dan henti jantung
Rasional C : Flat line protocol dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring terpasang baik pada pasien sehingga dapat diinter-pretasi kejadian Asystole den-gan tepat
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis dilakukan untuk mengidentifi-kasi kondisi henti jantung dan kebutuhan tindakan kompresi
Rasional E : DC Shock dilakukan pada pa-sien henti jantung dengan gam-baran EKG gelombang shock-able (VF & Pulseless VT)
Referensi :
American Heart Association (AHA). (2015). Highlights of the 2015 American Hearth Association Guidelines Up-date for CPR and ECC



10. Seorang perawat UGD mendapatkan fenomena banyaknya hasil triage pasien yang kurang sesuai dengan propritas, terkadang undertriage dan overtriage. Perawat akan berencana melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan seluruh perawat UGD Rumah sakit tersebut tentang triage dan akan menyebarkan berupa kuesioner yang berisi banyak skenario pasien masuk UGD kasus triage.
Pertanyaan soal
Apakah desain yang sesuai untuk penelitian tersebut?

Pilihan jawaban
A. cohort
B. qualitative
C. experiment
D. case control
E. cross-sectional

Kunci Jawaban: E. cross-sectional
Rasional:
Rasional A : Cohort, jenis desain penelitian survey prospective yang mengi-kuti kelompok yang diteliti da-lam rentang waktu tertentu
Rasional B : Qualitative, desain penelitian untuk mengeksplorasi fenome-na
Rasional C : Experiment, jenis desain pene-litian percobaan atau intervensi
Rasional D : Case-control, jenis desain pe-nelitian survey restrospektif, yang mengumpulkan informasi dari data yang diperoleh dima-sa lampau melalui studi doku-men
Rasional E : Cross-sectional, jenis desain penelitian dimana pengumpu-lan data untuk setiap sampel dilakukan satu kali diwaktu yang sama, tidak ada follow up setelahnya
Referensi :
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research: Generating and Assessing Evidence for Nursing Practice (9th ed.). New York, NY: Wolters Kluw-er Health, Lippincott Williams and Wilkins.


Baca Juga :
Sumber : Pedoman UKOM Keperawatan Indonesia dan www.perawatkitasatu.com

Demikianlah artikel mengenai Contoh Soal UKOM Keperawatan Gawat Darurat (Gadar) dan Kunci Jawaban Edisi Ke 173 ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman semua, keep spirit dan jaga kondisi sebelum neghadapi UKOM yang sesunggunya dan jangan lupa untuk terus belajar contoh soal-soal Uji Kompetensi Perawat disini, terimakasih.


0 komentar