Contoh Soal UKOM Ners Sub Perawatan Kritis dan Jawaban Edisi 246

3/12/2023 09:07:00 PM

Contoh Soal UKOM Ners Sub Perawatan Kritis dan Jawaban Edisi 246



Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 246 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya


Contoh Soal UKOM Ners Sub Perawatan Kritis dan Jawaban Edisi 246
not all nurses have a heart like nurses. creator aidil


Hai selamat pagi temna-teman pejuang UKOM, berikut ini kumpulanukom.blogspot.com akan sajikan latihan soal Uji Kompetensi Ners disertai Kunci Jawaban dan Pembahasan lengkap. jangan lupa sharing website blog ini ya


1. Seorang klien masuk kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan riwayat diabetes mellitus tipe dua direncanakan tindakan kateterisasi jantung.tindakan pengobatan manakah yang harus dihentikan sejak
24 jam sebelum sampai 48 jam setelah tindakan tersebut?

A.Insulin regular
B.Glipizide
C.Repaglinide
D.Metformin 
E.Furosemide


Jawaban : D.Metformin 

Rasional: Pemberian metformin perlu dihentikan sejak 24 jam sebelum sampai dengan 48 jam setelah kateterisasi jantung karena injeksi kontras selama tindakan. Kontras akan mempengaruhi fungsi ginjal, dengan adanya substansi metformin akan meningkatkan resiko asodosis laktat. Sedangkan sisa pilihan jawaban lain tidak mengindikasikan penghentian pemberian 24 jam sebelum sampai dengan 48 jam setelah prosedur kateterisasi jantung.
Strategi mengerjakan soal: singkirkan glipzide, repaglinide, dan furosemide karena sifat obat-obat ini mirip. Meskipun dapat dihentikan pemberiannyapada pagi sebelum pelaksanaan, sebagaimana instruksi puasa/nothing per oral menjelang prosedur. Insulin regular dapat diberikan jika terjadi peningkatan kadar gula darah sebagai akibat pemberian cairan intravena pada hari pelaksanaan kateterisasi.




2. Klien yang mengalami pembedahan jantung 24 jam sebelumnya, mengalami luaran urine terukur 20 mL/jam selama 2 jam. Klien mendapatkan dosis tunggal 500 mL cairan intravena. Luaran urine terukur selama 1 jam terakhir 25 mL. hasil pemeriksaan laboratorium harian menunjukkan kadar urea nitrogen dalam darah (BUN) 45 mL/dL dan kadar serum kreatinin 2,2 mg/dL. Berdasarkan temuan-temuan ini, resiko manakah yang perlu diwaspadai oleh perawat?

A.  Hipovolemia
B.  Gagal ginjal akut
C.  Glomerulonefritis 
D.  Infeksi saluran kemih
E.  Hiperkalsemia

Jawaban : B.  Gagal ginjal akut

Rasional: Klien yang mengalami pembedahan jantung berisiko terhadap gangguan ginjal akut akibat penurunan kualitas perfusi hemolisis dan penurunan curah jantung atau efek pemberian vasopressor. Gangguan ginjal ditandai dengan penurunan luaran urine dan peningkatan urea nitrogendalam darah dan kadar kreatinin. Klien akan membutuhkan pengobatan untuk meningkatkan perfusi ginjal dan mungkin akan membutuhkan dialisis peritoneal ataupun hemodialisis. Tidak ada petunjuk tentang hipovolemia, glomerulonefritis, dan infeksi saluran kemih dan hiperkalsemia.
Strategi mengerjakan soal: Hilangkan pilihan glomerulonephritis, infeksi saluran kemih dan hiperkalsemia karena setipe dan mirip. Dengan memperhatikan kadar kreratinin, akan menunjukkan untuk menghapus hipovolemia.




3. Perawat memperhatikan monitor jantung seorang klien dan mengetahui adanya perubahan mendadak pada irama jantung. Gelombang P hilang, dan kompleks QRS melebar, dan irama ventrikuler teratur namun melebihi 140 bpm. Gangguan jantung manakah yang dialami klien?

A.  Sinus takikardi
B.  Ventrikel fibrilasi
C.  Ventrikuler takikardia
D.  Kontraksi ventrikuler prematur (PVC) 
E.  Sinus bradikardi

Jawaban :C.  Ventrikuler takikardia

Rasional: Ventrikuler takidarkia ditandai dengan ketiadaan gelombang P dan pelebaran kompleks QRS (lebih dari 0,12 detik), dan kecepatan jantung meningkat diantara 140 dan 180x/ menit, sedangkan irama jantung teratur.
Strategi mengerjakan soal: fokus pada subjek karakteristik pola elektrokardiogram dan mencermati data pada pertanyaan. Hilngkan sinus takikardia karena gelobang P menghilang, Premature ventricular contractions (PVCs)adalah ketukan jantung terisolasi diluar siklus jantung, menumpuk padairanma yang ada, jadi pilihan ini juga tidak perlu dipilih. Tanda sinus bradikardi adalah siklus atrial dan ventrikal kurang dari 60x/menit, jadi pilihan E dapat dihilangkan. Dengan mengingat ketiadaan gelombang QRS dengan ventrikel fibrilasi akan mengarahkan pada pilihan yang benar.



4. Seorang klien diterapi dengan procainamide karena mengalami disritmia jantung. Selama menjalani terapi intravena, klien mengeluhkan pusing. Intervensi manakah yang perlu dilakukan pertama kali oleh perawat?

A. Mengukur kecepatan irama jantung
B. Memberikan nitrogliserin tablet sebagaimana diresepkan 
C. Segera melakukan pemeriksaan EKG 12-lead
D. Mengauskultasi apeks detak jantung klien dan memeriksa tekanan darah
E. Memantau adanya hipersensitivitas

Jawaban :D. Mengauskultasi apeks detak jantung klien dan memeriksa tekanan darah

Rasional: Tanda keracunan procainamide diantaranya kebingungan/disorientasi, pusing, keluhan mengantuk, penurunan luaran urine, mual, muntah, dan peningkatan kecepatan jantung dengan irama tidak teratur. Jika klien mengeluhkan pusing, perawat harus memeriksa tanda-tanda vital terlebih dahulu. Meski memeriksa irama jantung dan melaksanakan pemeriksaan EKG 12-lead juga penting, pemeriksaan vital dapat dilakukan setelah tanda vital diperiksa. Nitroglycerin adalah agen vasodilator dan akan menurunkan tekanan darah.




5. Seorang klien dengan atrial fibrilasi menerima pemberian infus heparin berkelanjutan dengan dosis 1000 unit/jam. Sebagai perwat harus mengetahui bahwa pemberian ini berdasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium yang mana?

A. Waktu protrombin 12,5 detik 
B. Waktu  activated partia thromoplastin 60 detik
C. Waktu activated partia thromoplastin 28 detik
D. Waktu activated partia thromoplastin 120 detik
E. Waktu activated partia thromoplastin 30 detik rita zahara:

Jawaban :B

Rasional: Hasil pemeriksaan laboratorium untuk rerata waktu activated partial thromboplastin adalah 20 sampai dengan 36 detik. Karena waktu activated partial thromboplastin harus 1,5 hingga 2,5 kali lebih lama dari nilai normal, waktu activated partial thromboplastin klien yang dapat diberikan medikasi pada seputar 60 detik.

Strategi mengerjakan soal: focus pada subjek efek terapi pemberian heparin. Waktu protrombin dapat dikesampingkan karena dapat menentukan respons terhadap terapi warfarin (Coumadin). Waktu activated partial thromboplastin 28 detik dan 30 detik tidak diabaikan karena hasil ini mengindikasikan bahwa klien tidak mendapatkan dampak yang diharapkan terhadap pemberian infus heparin. Selanjutnya waktu activated partial thromboplastin lebih lama dari 120 detik dapat ditiadakan karena nilai ini melebihi rentang efek terapi dan meningkatkan resiko pendarahan pada klien.





Demikianlah artikel dari kumpulanukom.blogspot.com dengan judul Contoh Soal UKOM Ners Sub Perawatan Kritis dan Jawaban Edisi 246. Terimakasih atas kunjungan dan telah belajar disini, terus tingkatkan belajar dan latihan soal dari blog kita ini ya teman-teman. Sampai jumpa lagi. 


0 komentar