Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Edisi 179

9/22/2018 07:04:00 AM

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Edisi 179 


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) Maternitas bagian ke 179 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Edisi 179
good luck for national tryout for nurse, hope you all can be better after tryout UKOM and passed in real UKOM

Hai hallo teman-teman semua, Apa kabar kalian ?

Giamana kabar Try Out Nasional UKOM yang diselenggarakan di Institusi Pendidikan, apakah baik-baik saja dan lancar semuanya, saya harap kalian semua bisa menjawab soal-soal tryoutnya yaa. Well sejauh ini, ada sedikit masukan dari teman-teman ternyata yang dari ners banyak yang mengeluh soal tryout kali ini kebanyakan soal-soal manajemen etika keperawatan seperti nonmaleficiency, beneficiency dan lain-lain. Nanti yaa kita akan membahas contoh soal-soal tersebut di edisi selanjutnya


1. Di Poliklinik B, datang seorang wanita dengan usia 22 tahun dengan keluhan lemas, mual dan muntah setiap kali makan atau minum. Hasil pengkajian diperoleh data pasien mengeluh pusing, lemas, kelopak mata terlihat cekung, muka pucat dan turgor kulit jelek. Hasil observasi menunjukkan TTV : TD = 110/70 mmHg, RR = 20x/menit, dan frekuensi nadi 88x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus?
Pilihan jawaban
A. gangguan rasa nyaman
B. kekurangan volume cairan
C. risiko kekurangan volume cairan
D. risiko syok (hipovolemik)
E. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari pemenuhan kebutuhan tubuh

Kunci Jawaban: B. kekurangan volume cairan
Rasional:
Rasional A: Gangguan rasa nyaman terja-di karena terjadinya mual dan muntah pada pagi hari
Rasional B: Gangguan volume cairan terja-di akibat frekuensi mual dan muntah yang sering
Rasional C: Resiko kekurangan volume cairan terjadi akibat adanya tanda dan gejala dehidrasi
Rasional D: Resiko syok (hipovolemik) ter-jadi bila mual dan muntah ter-jadi secara aktif
Rasional E: Ketidakseimbangan nutrisi terja-di karena tidak adanya asupan nutrisi sebagai akibat mual dan muntah
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



2. Seorang perempuan dengan usia 22 tahun G1P0A0 hamil 18 minggu datang ke IGD mengeluh bercak darah dari kemaluan. Dari hasil pengkajian pasien mengeluh cemas akan kehamilannya, pusing, dan lemas. Hasil observasi TTV, TD = 110/60 mmHg, RR = 18 x/menit dan HR = 86 x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi utama pada kasus?

Pilihan jawaban
A. Tirah baring
B. Kurangi aktivitas
C. Dukung pasangan
D. Edukasi ibu hamil dan pasangan
E. Kontrol KIA secara teratur

Kunci Jawaban: A. Tirah baring
Rasional:
Rasional A : tirah baring dianjurkan agar ke-hamilan dapat dipertahankan
Rasional B : kurangi aktivitas bertujuan agar bercak darah tidak sema-kin bertambah menjadi perdar-ahan
Rasional C : dukungan pasangan bertujuan agar meningkatkan keper-cayaan diri ibu terhadap ke-hamilannya
Rasional D : penkes pada ibu hamil agar ibu mampu mengantisipasi peruba-han pada tubuh
Rasional E : kontrol KIA bertujuan agar dapat memantau kondisi kese-hatan ibu dan janin
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



3. Seorang perempuan berusia 21 tahun mengeluh perdarahan setelah 2 jam post partum. Pasien mengatakan ia mengalami pusing, lemas, muka terlihat pucat. Ketika diperiksa TFU 1 jari di atas pusat, dan teraba lunak. Hasil observasi TTV, TD = 100/60 mmHg, T = 3 derajat celsius, RR = 21 x/menit dan HR = 88 x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi utama pada kasus?

Pilihan jawaban
A. Tirah baring
B. Masasee uterus
C. Observasi tanda-tanda vital
D. Posisi
E. Cek kelengkapan plasenta

Kunci Jawaban: B. Masasee uterus
Rasional:
Rasional A : tirah baring dianjurkan agar perdarahan berkurang
Rasional B : massage uterus bertujuan untuk menstimulasi kontraksi uterus
Rasional C : observasi tanda-tanda vital ber-tujuan untuk mendeteksi peru-bahan pada kondisi tubuh
Rasional D : posisi bertujuan agar mengu-rangi perdarahan yang semakin bertambah akibat gaya gravita-si
Rasional E : cek kelengkapan placenta un-tuk memastikan tidak ada sisa placenta yang tertinggal
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



4. Seorang perempuan dengan usia 22 tahun dirawat di ruang nifas mengeluh demam setelah melahirkan anak pertamanya. Hasil pengkajian menunjukkan lochea rubra, sudah memakai dua pembalut penuh, berbau busuk dan dengan konsistensi cair. Hasil observasi TTV, TD = 110/70 mmHg, suhu 39 derajat celsius, RR = 22 x/menit dan HR = 90 x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus tersebut diatas?
Pilihan jawaban
A. Hipertermia
B. kekurangan volume cairan
C. risiko infeksi
D. risiko cidera
E. ketidakefektifan termoregulasi

Kunci Jawaban: A. Hipertermia
Rasional:
Rasional A : hipertermi terjadi sebagai aki-bat respon tubuh akibat terjad-inya infeksi
Rasional B : kekurangan volume cairan ter-jadi sebagai akibat kenaikan suhu tubuh
Rasional C : risiko  infeksi  kondisi  yang terjadi sebagai akibat adanya peradangan pada tubuh
Rasional D : Case-control, jenis desain pe-nelitian survey restrospektif, yang mengumpulkan informasi dari data yang diperoleh dima-sa lampau melalui studi doku-men
Rasional E : ketidakefektifan termoregulasi terjadi karena pusat pengatur panas di hipotalamus terespon akibat peradangan
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



5. Seorang perempuan berusia 47 tahun datang ke poli KIA mengeluh perdarahan setelah beberapa kali melakukan hubungan seksual dengan suami. Dari hasil pengkajian didapatkan data pasien sering mengalami keputihan, berbau, berwarna hijau kental, dan gatal.
Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?

Pilihan jawaban
A. Usapan vagina
B. Colposkopi
C. USG transvaginal
D. Biopsi
E. Pap smear

Kunci Jawaban: E. Pap smear
Rasional:
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada area organ reproduksi untuk mengetahui penyebab terjadin-ya infeksi
Rasional B : colposkopi dilakukan untuk memastikan adanya sel yang abnormal
Rasional C : USG transvaginal dilakukan untuk mengetahui kondisi ab-normal internal organ repro-duksi
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratori-um
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui adanya selabnormal pada ser-vik
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia



6. Seorang pasien perempuan dengan usia 38 tahun datang ke poli KIA mengeluh gatal, keputihan, dan berbau didaerah kemaluan. Dari hasil observasi didapatakan daerah genital tampak kemerahan dan lecet. Sementara itu TTV, TD = 110/70 mmHg, T = 36,5 derajat celsius, HR = 84 x/menit, dan RR = 18 x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?

Pilihan jawaban
A. Usapan vagina
B. Colposkopi
C. USG transvaginal
D. Biopsi
E. Pap smear

Kunci Jawaban: A. Usapan vagina
Rasional:
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada area organ reproduksi untuk mengetahui penyebab terjadin-ya infeksi
Rasional B : colposkopi dilakukan untuk memastikan adanya sel yang abnormal
Rasional C : USG transvaginal dilakukan untuk mengetahui kondisi ab-normal internal organ repro-duksi
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratori-um
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui adanya selabnormal pada ser-vik
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.



7. Di Poliklinik A, datang seorang wanita dengan usia 16 tahun dengan keluhan nyeri saat haid. Hasil pengkajian didapatkan nyeri yang terasa didaerah simfisis pubis. Nyeri dirasakan seperti tertusuk benda tajam sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi utama pada kasus?

Pilihan jawaban
A. Kompres hangat
B. Posisi
C. Massage pada daerah simphisis
D. Exercise
E. Diet

Kunci Jawaban: A. Kompres hangat
Rasional:
Rasional A : kompres hangat dilakukan agar terjadi vasodilatasi pembuluh darah
Rasional B : posisi dilakukan untuk mening-katkan kenyamanan pasien
Rasional C : massage pada daerah simphisis bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi pembuluh darah
Rasional D : exercise bertujuan untuk pere-gangan pada tubuh
Rasional E : diet bertujuan untuk membata-si intake nutrisi agar memudah-kan metabolisme tubuh
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.


Baca Juga : 

Sumber : Pedoman Uji Kompetensi Perawat dan www.perawatkitasatu.com

Demikianlah artikel kami mengenai Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Edisi 179  ini, semoga artikel ini dapat membantu teman-teman semua untuk lulus Uji Kompetensi keperawatan dan tetap semangat berjuang menghadapi UKOM.


0 komentar