Kumpulan soal uji kompetensi perawat (UKOM) dan kunci jawabannya tahun 2018

12/20/2017 03:54:00 AM

Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) beserta kunci jawabannya serta pembahasannya tahun 2018


UKOM D3 dan Ners

soal dan kunci jawaban uji kometensi (UKOM) perawat tahun 2018, kumpulan soal ukom perawat, uji kompetensi, uji kompetensi perawat, UKNI, kisi-kisi ukom, materi ukom, soal dan pembahasan ukom, kunci jawaban ukom, UKOM, kisi-kisi ukom, kisi ukom perawat, ukom perawat 2017, ukom perawat 2018, ukom perawat 2019, materi ukom, kumpulan ukom, kumpulan ukom perawat, kumpulan soal uji kompetensi perawat, kumpulan soal uji kompetensi perawat terbaru, kumpulan soal uji kompetensi perawat lengkap
soal dan kunci jawaban uji kometensi (UKOM) perawat tahun 2018

terdapat 5 buah soal uji kompetensi perawat beserta pembahasannya


1. Seorang klien yang mengalami pemulihan dari trauma kepala berpartisipasi dalam asuhan keperawatan. Aktivitas manakah yang menunjukkan pemahaman klien terhadap upaya pencegahan peningkatan tekanan intrakranial?
A.  Mengeluarkan ingus melalui hidung
B.  Latihan isometric
C.  Batuk sekuat tenaga
D.  Menghembuskan nafas saat mengubah posisi
E.  Valsava maneuver

Jawaban : D
Rasional: Aktivitas yang meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial secara tidak langsung. Beberapa contoh aktivitas ini diantaranya latihan isometrik, valsalva manuver, batuk, bersin, dan mengeluarkan ingus. Menghembuskan nafas saat beraktivitas seperti berpindahposisi atau bergerak di tempat tidur, membuat celah suara yang mencegah peningkatkan tekanan intratoraks.
Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, mencegah peningkatan tekanan intracranial. Evaluasi setiap pilihan berhubungan dengan tekanan yang diakibatkan kepada tubuh. Dengan demikian akan memudahkan untuk tidak mengabaikan pilihan yang tidak sesuai dengan mudah.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).


2. Seorang klien mengeluarkan cairan jernih keluar dari lubang hidung setelah terjadi fraktur basis kranialis. Temuan manakah yang perlu dicurigai perawat sebagai cairan serebrospinal?
A.  Cairan jernih dan tes kandungan glukosa negatif
B.  Cairan bercampur darah dengan pH 6
C.  Cairan bergumpal pada pembalut luka dengan pH 7
D.  Cairan yang tidak menyatu dengan tes kandungan glukosa yang positif
E.  Cairan bercampur darah dengan hasil tes kandungan gula positif

Jawaban : D
Rasional: Terjadinya keluaran cairan serebrospinal (cerebrosfinal fluid/CSF) dari hidung atau telinga merupakan tanda fraktur basis kranii. CSF dapat dibedakan dari bentuk cairan tubuh lain karena ia akan terpisah menjadi substansi berwarna kemerahan kekunungan dengan batas tegas pada balutan luka, disebut sebagai halo sign. Cairan ini juga positif memiliki kandungan gula.
Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, karakterik CSF. Ingat bahwa CSF mengandung gula, sedang sekresi lainseperti mucus tidak. Dengan memahami bahwa CSF akan terpisah membentuk cincin akan membantu memilih jawaban yang tepat.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).


3. Seorang perawat sedang merawat klien yang mengalami kejang di tempat tidur. Tindakan perawat manakah yang merupakan kontraindikasi penatalaksanaan kejang?
A.  Mengendurkan pakaian yang ketat
B.  Mengekang ekstremitas klien
C.  Memindahkan guling dan memindahkan palang pengaman tempat tidur
D.  Memiringkan posisi klien, jika mungkin, memposisikan kepala fleksi kedepan
E.  Memfasilitasi kemungkinan muntah

Jawaban : B
Rasional: Tindakan keperawatan selama klien mengalami kejang diantaranya memberikan ruang privat untuk klien, mengendurkan pakaian yang ketat, meminggirkan guling dan menaikkan palang pengaman tempat tidur dan menempatkan klien miring dengan kepala menekuk kedepan, jika memungkinkan, membuat lidah jatuh keluar dan memfasilitasi kemunggkinan muntah. Ekstremitas tidak diperbolehkan untuk dikekang, karena kontraksi otot yang kuat mungkin terjadi dan dapat mencederai klien. Jika klien tidak diatas tempat tidur saat kejang, perwat harus memposisikan klien serendah mungkin , dan jika mungkin, untuk menjaga klien dari cidera kepala dan menjaughkan perabot furniture yang dapat mencelakai klien.
Strategi mengerjakan soal: focus pada subjek, intervensi yang dilarangsaat terjadi kejang. Kaji kembali pertanyaan ini menggunakan sudut pandang kemungkinan penyebab trauma. Aktivitas dalam pilihan tidak menimbulkan cedera kecuali tindakan mengekang ekstremitas klien. Ingatlah untuk tidak mengekah klien selama kejang.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).


4. Perawat sedang memberikan pelatihan tentang kejadian bencana kepada perawat baru. Pernyataan manakah yang menunjukan bahwa tersebut membutuhkan penjelasan yang lebih baik?
i. Sebuah kejadian da[at dikategorikan sebagai keadaan bencana jika menyebabkan fasilitas kesehatan tidak mampu mengatasi
ii. Keadaan bencana tidak menyebabkan peningkatan kebutuhan tenaga kesehatan
iii. Keadaan bencana hanya dapat terjadi dalam fasilitas kesehatan dan dapat membahayakan staf
iv. Kejadian bencana terjadi saat para pengunjung bertengkar di unitgawat darurat
v. Kejadian bencana akan membutuhkan kolaborasi  dari banyak elemen lokal untuk mengatasi situasi
Pilihan jawaban
A. ii, iii, v
B. i, ii, iii
C. iii, iv. v
D. i, iii, v
E. ii, iii, iv

Jawaban : E
Rasional: Kejadian bencana akan mengakibatkan fasilitas pelayan kesehatan di tempat membutuhkan kerja sama yang baik dari berbagai elemen dengan fasilitas kesehatan untuk segera dapat mengatasi situasi krisis. Jenis kejadian ini dapat terjadi di dalam maupun di luar fasilitas kesehatan. Perselisihan di unit gawat darurat tidaktermasuk ke dalam unit bencana, tetapi sebagai masalah keamanan dan ketertiban lokal. Situasi bencana hampir selalu membutuhkan penambahan tenaga kesehatan untuk menjamin keselamatan penangan klien.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata-kata yang ditekankan “membutuhkan penjelasan yang lebih baik.” Kata-kata ini menunjukkan pertanyaan dan memimnta anda untuk menjawab jawaban yang salah. Eliminasi pilihan i dan v keduanya adalah pertanyaan yang benar dan tiak membutuhkan penjelasan yang lebih baik.
Review: Bencana
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pekayanan kesehatan
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 997-998; Ignatavicius, Workman (2013), p. 156


5. Seorang perawat sedang meihat catatan klien dan mencatat bahwa tim medis telah mendiagnosa bahwa klien menderita gangguan ginjal. Manakah pemeriksaan laboratorium yang akan memberikan indikasi penurunan fungsi ginjal?
A. Penurunan kadar serum kreatinin
B. Peningkatan jumlah trombosit
C. Penurunan jumlah sel darah merah
D. Penurunan jumlah sel darh putih
E. Penurunan kadar BUN dalam darah

Jawaban : C
Rasional: Tes BUN sering dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal. Kadar BUN dan kreatinin mulai meningkat saat laju filtrasi glomerulus menurun di bawah 40% sampai 60%. Penurunan jumlah sel datah merah menjadi bermakna jika fungsi eritropoetik terganggu. Peningkatan sel darah putih seringkali terjadi pada gangguan ginjal. Jumlah sel trombosit tidak mengindikasikan penurunan fungsi ginjal.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, hasil laboratorium mengindikasikan penurunan fungsi ginjal. Abaikan pilihan B terlebih dahulu karena berhubungan dengan fungsi renal. Peningkatan SDP seringterjadi pada gangguan pada ginjal, BUN dan kreatinin seringkali digunakan pada uji laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal.
Review: Tes laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Ginjal dan saluran kemih
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 767, 770



Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan  kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.

Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.

0 komentar