Latihan Uji Kompetensi D3 Perawat dan Ners dan Kunci Jawaban Edisi Ke 168 Gratis

Latihan Uji Kompetensi D3 Perawat dan Ners Edisi dan Kunci Jawaban Ke 168 Gratis


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 168 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Latihan Uji Kompetensi D3 Perawat dan Ners Edisi dan Kunci Jawaban Ke 168 Gratis
successed for Passing UKOM for this years


Hai teman-teman, kali ini saya akan sedikit mengubah contoh soal-soal Uji kompetensi keperawatannya, disini haanya tersedia soal namun kunci jawabannya bisa di dapaat dengan mengklik tombol kunci, saya harap dengan perubahan ini bisa sedikit memberikan masukan dai bisa melatih teman-teman dalam uji kompetensi keperawatan yang sesungguhnya.


1. Seorang laki - laki berusia 70 tahun, tinggal di panti wredha setelah dilakukan pengkajian, klien mengeluh mual dan perih sekali pada lambungnya, gigi sudah tanggal semua, mengalami demensia, lebih dari 3 hari makan tidak mau, sulit menelan kesadaran makin melemah .
Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus terebut?

A. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. Gangguan menelan
C. Nyeri akut
D. Gangguan persepsi sensori
E. Devisit volume cairan

Jawaban C. Nyeri akut
dalam NANDA NIC NOC 2017 apapun data yang ada dalam kasus selain kasusnya sekunder jika ada nyeri maka prioritaskan nyeri kecuali cause primer seperti pernapasan. kita harus ingat lagi ttg hirarki Maslow, yg pertma adalah ttg rasa aman dan nyaman , mka dr itu kita atasi dulu ttg nyerinya


2. Seorang laki - laki berusia 70 tahun, tinggal di panti wredha setelah dilakukan pengkajian, klien mengeluh mual dan perih sekali pada lambungnya, gigi sudah tanggal semua, mengalami demensia, lebih dari 3 hari makan tidak mau, sulit menelan kesadaran makin melemah .
Apakah intervensi yang diutamakan pada kasus terebut?

A. Anjurkan klien makan sesering mungkin
B. Kolaborasi pemberian analgetik (nyeri lambung)
C. Berikan klien makanan kesukaan
D. Anjurkan klien untuk mengingat
E. Anjurkan klien untuk minum banyak

Jawaban B. Kolaborasi pemberian analgetik (nyeri lambung)
Diagnosa yang ditegakkan yaitu Nyeri akut, maka intervensi yang dilakukan yaitu melakukan kolaborasi pemberian analgetik (nyeri lambung)


3. Keluarga Tn.Y diketahui memiliki An. F 6 tahun yang sedang sakit. Ny.I mengatakan An.F sudah 3 hari mengalami panas dan tidak kunjung turun, dan tidak mau makan. Setelah dikaji oleh Ns.T didapatkan TTV, TD: 110/80 mmHg, RR: 19x/mnt, S: 380C P: 80x/mnt, tampak terjadi hyper-perspirasi. Ny.I mengatakan cemas dengan kondisi anaknya dan bingung apa yang harus dilakukan, dibuktikan sering bertanya kepada petugas kesehatan mengenai penyakit anaknya. Apa diagnosis utama pada kasus diatas ?

A. Gangguan kebutuhan nutrisi
 B. Defisit asupan nutrisi
 C. Hipertermi
 D. Hipotermi
 E. Gangguan rasa aman nyaman: Cemas
Jawaban : C. Hipertermi
Df: 3 hr Px mngalami panas Dan td Kunjung turun. suhu 38 derajat
Jadi pilihan yang tepat yaitu C. Df lbh bnyak mengarah ke ops C


4. Sebuah keluarga dengan kepala keluarga Tn.X 59 tahun. Diketahui Ny.X 55 tahun sering mengalami nyeri di daerah lutut dan sulit tidur karena sakitnya. Pada saat dikaji oleh Ns. F, skala nyeri 5 (0-10), TD: 170/90 mmHg, RR: 24x/mnt, S: 370C, N: 97x/mnt. Tn.X mengatakan tidak bisa merawat Ny.X karena tidak mengenal masalah kesehatan yang dialami Ny.X.
Apa diagnosis keperawatan utama pada kasus diatas?

A. Nyeri Kronis
B. Gangguan Perfusi Jaringan
C. Gangguan ADL: Istirahat tidur
D. Gangguan Pola napas
E. Kurang penetahuan keluarga

Jawaban : A. Nyeri Kronis
Fokus utama yaitu kepada keperawatan pasien yang mana Diketahui Ny.X 55 tahun sering mengalami nyeri di daerah lutut dan sulit tidur karena sakitnya, maka nyeri krois merupakan diagnosa utama pasien tersebut


5. Seorang perempuan berusia 32 tahun mempunyai dua orang anak perempuan berusia 8 tahun dan berusia 5 tahun. Dari hasil pengkajian diperoleh data keluarga mengatakan tidak tahu tumbuh kembang anaknya, tidak memperhatikan nutrisi anaknya, membiarkan anaknya bermain tanpa di dampingi, tidak mampu menyediakan makanan bergizi, bahkan anak perempuan yang kedua mengalami ISPA. Hasil pemeriksaan fisik pada anak perempuan yang kedua berat badan 9 kilogram, tinggi badan 75 cm, tampak sesak dan batuk-batuk. Apakah prioritas utama diagnosis keperawatan yang muncul pada kasus diatas ?

a. Ketidak mampuan merawat keluarga 
b. Kurangnya perawatan keluarga 
j c. Tidak efektif koping keluarga 
d. Kurangnya pengetahuan keluarga 
e. Tidak efektif peran keluarga

Jawaban : a. Ketidak mampuan merawat keluarga
Karena anak sudah mengalami ISPA dan ibu tersebut terhadap anak yang satunya tidak memperhatikan nutrisi anaknya, membiarkan anaknya bermain tanpa di dampingi, tidak mampu menyediakan makanan bergizi. Ingat tugas peran keluarga dalam keperawatan keluarga yaitu : 1. Mengenal masalah
2. Memutuskan tindakan yang tepat
3. Merawat
4. Memodifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan fasyankes


6. Tn. A usia 49 tahun dirawat dibangsal ortopedik dengan riwayat post ORIF hari ke-3. Hasil pemeriksaan fisik TD: 120/70 mmHg, Nadi : 90 x/mnt, Resp: 20 x/mnt, Suhu : 37,0°C, conjunctiva ananemis, pasien tampak lemah, makanan habis 2 sendok. Terdapat mual dan muntah. hasil laboratorium GDS : 90 mg/dl.
Tindakan kolaborasi apakah yang paling tepat untuk mengatasi masalah utama pasien tersebut?

A.  Latihan ROM
B.  Menentukan kebutuhan kalori dan rencana diet
C.  Menciptakan  suasana yang nyaman untuk makan
D.  Memberikan antibiotik sesuai dengan advis
E.  Pemeriksaan lab darah lengkap

Jawaban : B.  Menentukan kebutuhan kalori dan rencana diet
Pertaanyaan soal ; tindakan kolaborasi yg paling tepat unt mengatasi masalah utama Px..jadi kita harus tau masalah utamanya baru kita pilih tindakan yg paling tpt..
Bdsrkan kasus masalah x adalah nurtisi jadi tindakannya kolaborasi dng ahli gisi
Df : pasien tampak lemah, makanan habis 2 sendok. Terdapat mual dan muntah. hasil laboratorium GDS : 90 mg/dl.
Answer B. Kolaborasi diit dan kalori


7. Tn C berusia 70 tahun sudah 10 tahun tinggal di panti wreda, post stroke mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri dan perlu bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Apakah tindakan yang paling tepat untuk klien tersebut?

a. Memakai kursi roda 
b. Melatih pergerakan sendi. 
c. Memijat ekstremitas kiri. 
d. Memantau klien minum obat. 
E. Memantau Keseharian klien

Jawaban b. Melatih pergerakan sendi.
Df: post stroke. lumpuh ekstremitas kiri. perlu pemenuhan kebutuhan sehari-hari tindakan keperawatan yaitu melatih pergerakan sendi agar pemenuhan bisa lebih mandri


8. Seorang laki-laki usia 28 tahun  dirawat di ruang penyakit bedah saraf. Dengan cidera kepala. Hasil pengkajian GCS 10. Muntah setelah kejadian. Terdapat bekas jejas darah di hidung dan telinga, serta tanda raccon eye. Terpasang kateter, NGT dan infus NACL 0,9% 20 tetes permenit. Td 110 /80 mmhg, nadi 120x/ mnt, nafas 30x/mnt, suhu 37, 2°c. Hasil pemeriksaan CT scan menunjukan  terdapat perdarahan di lobus temporal
Apakah tindakan keperwatan pada kasus tersebut ?

A. Monitoring tanda-tanda vital
B. Berikan posisi head up
C. Persiapkan pemeriksaan EKG
D. Lakuakn pemeriksaan saraf kranial
E. Persiapka  pemeriksaan lumbal  fungtie

Jawaban : B. Berikan posisi head up
Data: GCS 10, px riwayat muntah, ada jejas di hidung & telinga, ada raccon eye, nadi takikardi, TD normal, rr takipneu, suhu normal.
Sbnratnya jwbn Ajg benar utk observasi kondisi px, tp jwbn B yg paling tepat utk mencegah peningkatan TIK dgn posisi head up, mengingat ini pasien cedera kepala dgn perdarahan pd lobus temporal


9. Seorang perempuan berusia 35 tahun dia merasa sedih karena tidak bisa mengurus anak dan suaminya karena sakit
Gangguan konsep diri yang terjadi pada pasien tersebut adalah ?

A. Ideal diri
B. Peran diri
C. Identitas diri
D. Gambaran diri
E. HdR

Jawaban : B. Peran diri
Cukup jelas



Baca Juga : 


Sumber : 

  • KBS UKOM Keperawatan Indonesia
  • perawatkitasatu.com

Demikianlah Latihan Uji Kompetensi D3 Perawat dan Ners Edisi dan Kunci Jawaban Ke 168 ini, semoga bermanfaat bagi teman-tman semua, dan silahkan share kepada teman-teman pejuang UKOM lainnya dengan tetap mencantumkan link kami ini, terimakasih.

0 komentar