Contoh Soal UKOM Perawat dan Kunci Jawaban serta Rasional Edisi 171 Tahun 2018 / 2019 / 2020

9/13/2018 07:03:00 AM

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) D3 Perawat & Ners dan Kunci Jawaban serta Rasional Edisi 171


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 171 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) D3 Perawat & Ners dan Kunci Jawaban serta Rasional Edisi 171
hai my friends, do you have a request of question who i should appear , like i should give more KMB or Maternitas, Gadar, or Others ?

Hai semua teman-temanku, tetang semangat yaa, hari ini kita lanjut soal-soal UKOM yaa, Ganbate teman, UKOM tinggal beberapa hari lagi sementara kita sibuk untuk berleha leha dan bersantai, ingat UKOM hanya ada tiga kali dalam setahun dan sayang banget kan kalau kesempatan menghadapin UKOM ini disiasiakan, ayoo semangat temans.


1. Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan BAB cair. Hasil pengkajian didapatkan frekuensi BAB 10 kali sejak pada hari ini. Pasien mengatakan mules, turgor jelek mata cekung, nyeri abdomen skala 4 (0-10).  Lemas dan aktivitas di bantu oleh keluarga. Pada pengkajian ditemukan  Td 100/70 mmhg, nadi 85x/mnt, suhu 38°c
Apakah masalah utama pada kasus di atas

A. Nyeri akut
B. Hipertermi
C. Intolerasi aktivitas
D. Gangguan eliminasi
E. Kekurangan vol. Cairan

Jawaban : E. Kekurangan vol. Cairan
Cukup jelas, pasien dengan keluhan BAB cair, frekuensi BAB 10 kali, turgor kulit jelek, mata cekung, nyeri abdomen, Lemas dan aktivitas di bantu merupakan sebuah gejala dari diagnosa kekurangan volume cairan



2. Seorang laki-laki berusia 60 tahun diantar keluarga ke klinik pstw dengan keluhan utama terasa nyeri saat buang air kecil dan aliran tidak lancar. Terdapat distensi pada simpisis pubis saat dipalpasi.
Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan?

A. Menganjurkan banyak minum
B. Mengajarkan tehnik napas dalam
C. Kolaborasi pemberian obat diuretik
D. Kolaborasi pemberian obat analgetik
E. Kolaborasi pemasangan douwer cateter

Jawaban E Kolaborasi pemasangan douwer cateter
Terdapat nyeri saat buang air kecil dan aliran tidak lancar serta adanya distensi pada simpisis pubis saat dipalpasi akibat distensi kandung kemih dan perlu dilakukan pengeluaran urin segera



3. Seorang anak usia 7 tahun ditemukan tersedak saat makan bakso. Anak tersebut terlihat memegang leher, wajah memerah dan berangsur sianosis. Anda adalah perawat yang sedang berada di tempat tersebut diluar jam dinas.
 Apa tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat saat itu?

A. Memastikan makanan menyumbat faring atau laring
B. Langsung Melaksanakan cricotyroidetomi
C. Melakukan Heimlich maneuver
D. Membuka jalan nafas
E. Memberikan oksigen

Jawaban C. Melakukan Heimlich maneuver
Heimlich maneuver merupakan tindakan yang tepat untuk anak-anak



4. Seorang laki-laki usia 25 tahun dirawat di ruang penyakit bedah post op laparotomy hari ke dua. Hasil pemeriksaan pasien mengeluh tidak bisa tidur karena nyeri yang di rasakan. Skala nyeri 6 (0-10).  Pasien tampak lemas dan tidak nafsu makan. Td 120/80 mmhg. Nadi 85x/ menit, suhu 37,2°C. Rr 22x/mnt.
Masalah keperawatan prioritas pada pasien di atas adalah ?

A. Nyeri Akut
B. Gangguan ADL
C. Gangguan pola tidur
D. Resiko tinggi infeksi
E. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Jawaban : A. Nyeri Akut
Rasional : pasien dengan post laparatomi hari ke dua dan mengeluh nyeri Skala nyeri 6 (0-10), mengeluh tidak bisa tidur karena nyeri sehingga ia tidak nafsu makan dan tampak lemas adalah prioritas diagnosa nyeri. Nyeri skala 6 juga tidak bisa ditangani secara nonfarmakologis sehingga harus dilakukan kolaborasi dengan tim medis lain guna mengurangi nyeri akut pasin tersebut



5. Seorang laki-laki berusia  45 tahun di rawat di ruang penyakit dalam  dengan keluhan mual dan muntah. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh makan terasa pahit , dan langsung muntah kalu di isi makanan, nyeri dalam menelan, perut kembung. Td 100/80 mmhg. Nadi 90x/mnt, Rr 19x/ mnt,  suhu 37,2°C. HB  9gr/ dl
Apakah metode pemberian makanan yang tepat pada kasus tersebut?

A. NGT
B. Peroral
C. Transfusi
D. Parenteral
E. Sedikit sedikit tapi sering

Jawaban : D. Parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk nutrisi yang disampaikan melalui pembuluh darah. Nutrisi parenteral tidak menggunakan sistem pencernaan. Nutrisi ini dapat diberikan kepada orang yang tidak mampu menyerap nutrisi melalui saluran pencernaan karena muntah yang tidak berhenti



6. Seorang perempuan berusi 20 tahun dirawat di ruang bedah dengan post apendikxtomi hari pertama. Hasil pengkajian didapatkan  pasien mengeluh nyeri skala 4 ( 0-10) tidak bisa tidur dan pergerakan terbatas. Pasien tampak cemas  dengan kondisinya saat ini
Apakah evalusi utama pada kasus tersebut?

A. ROM baik
B. Cemas hilang
C. Nyeri berkurang
D. Istirahat tidur tercukupi
E. Kebutuhan sehari - hari terpenuhi

Jawaban : C. Nyeri berkurang
Diagnosa yang utama pasca appendiktomi adalah Nyeri akut, maka intervensi dan implementasi  yaitu nyeri akut pasien dengan kriteria hasil yaitu nyeri berkurang
nyeri akut b/d Insisi pada kuadran kanan
Implementasi pertama Nyeri.
jadi Nyeri paling pertama di atasi.



7. Seorang laki-laki berusia 60 tahun di rawat di ruang penyakit dalam  dengan keluha  bengkak seluruh tubuh. Pasien mengatakan BAK sangat sedikit, lemas dan mudah  capek, kulit terasa lebih gelap. Kulit sedikit lebih gelap. Nafas sedikit sesak.  Hasil pemeriksaan fisik odema anasarca. Konjungtiva anemis, kulit kering . TD 160/100MmHG.  Rr 30x/mnt. Nadi 100x/mnt. HB 8gr/dl.
Apakah pemeriksaan laboratorium  prioritas pada kasus tersebut?

A. BUN
B. KETON
C. Protein
D. Kreatinin
E. Magnesium

Jawaban : D. Kreatinin
Ketika ada kerusakan ginjal ataupenyakit ginjal kronisyang menyebabkannya tidak dapat menyaring limbah secara efisien, maka dapat menyebabkan kenaikan kadar kreatinin dalam darah. Oleh karena itu bagi orang dewasa dengan penyakit ginjal yang memiliki kadar keratinin darah tinggi, maka dianjurkan untuk melakukan pencucian darah.Cuci darahatau dialisis dianjurkan bila kadar kreatinin mencapai 10,0 mg/dL. Sedangkan pada bayi dengan penyakit ginjal, dialisis dianjurkan bila kadar kreatinin mencapai 2,0 mg/dL.
Rasional ini digunakan untuk membantu menentukan apakah fungsi ginjal terganggu karena ginjal yang rusak atau sakit atau faktor lain di luar ginjal.



8. Seorang Ibu usia 32 tahun dengan status obstetri G5 P3 A1 hamil 36 minggu dibawa ke IGD  mengeluh nyeri dan kram perut sejak semalam, keluar darah dari  vagina berwarna merah kehitaman. Pada saat diperiksa tekanan darah: 90/60mmHg frekuensi nadi:120 x/mnt  frekuensi napas: 28 x/mnt. Kulit klien dingin dan keringatan, konjungtiva anemis, uterus teraba keras, frekuensi denyut jantung janin 110x/mnt. Hb 8,2 g/dl. Setelah dilakukan USG, dokter mendiagnosa Solusio plasenta partialis dengan hematoma.
Diagnosa keperawatan yang utama pada kasus adalah....

A. Gangguan perfusi jaringan b/d perdarahan
B. Kekurangan volume cairan b/d perdarahan terus menerus
C. Gangguan rasa nyaman; nyeri b/d kontraksi uterus, trauma jaringan
D. Resiko terjadinya fetal distress b/d perfusi darah ke plasenta berkurang
E. Resiko syok b/d perdarahan

Jawaban D. Resiko terjadinya fetal distress b/d perfusi darah ke plasenta berkurang
Klien dengan kehamilan 36 minggu dengan hasil USG yaitu Solusio plasenta partialis dengan hematoma, disertai dengan keluaran darah dari vagina. Klien juga menunjukkan penurunan tekanan darah disertai gejala kekurangan volume cairan lainnya yaitu Kulit klien dingin dan keringatan, konjungtiva anemis, uterus teraba keras. Maka sangat beresiko terhadap janin yang ada didalamnya



9. Seorang ibu melahirkan bayinya dengan usia gestasi 32 minggu. Saat lahir bayi tampak tidak menangis dan tonus otot lemah, ada mekonium pada air ketuban, gerakan bayi menurun, denyut jantung 70 x/mnt.
Apa tindakan yang harus dilakukan oleh perawat pada kasus diatas ?

A. Stimulasi bayi
B. Berikan oksigen
C. Berikan kehangatan
D. Lakukan resusitasi
E. Bersihkan jalan napas

Jawaban D. Lakukan resusitasi
Perhatikan dilai AGRAG score dan data lainnya pasien tersebut, dari data terlihat bahwa bayi tampak tidak menangis dan tonus otot lemah, ada mekonium pada air ketuban, gerakan bayi menurun, denyut jantung 70 x/mnt. Dari data tersebut bagi harus dilakukan RJP segera.
Catatan : khsus bayi lakukan perbandingan kompresi dan ventilasi dengan perbandingan 3:1 dengan kedalmaman 1/3 diameter AP dada atau sekitar 1 setengah inci (4 cm)



Baca Juga :

Sumber : 
  • KBS UKOM Keperawatan Indonesia
  • www.perawatkitasatu.com

Demikianlah Contoh Soal UKOM Keperawatan Lengkap dan Kunci Jawaban  Edisi 171 ini, semoga ini bermanfaat bagi teman-teman semua, silahkan share dengan tetap mencantumkan link atau sumber dari kami ini, sekian dari kami, terimakasih.


0 komentar