Contoh Soal UKOM Gerontik dan Kunci Jawaban Edisi 185

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Gerontik dan Kunci Jawaban Edisi 185


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) Gerontik bagian ke 185 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Gerontik dan Kunci Jawaban
save your life and love your life, save for Indonesia form bad ideolgy and destroy LBGT from my country

Halo semuanya kembali lagi dengan saya sebagai admin blog ini, oke kita lanjut belajar latihan soal UKOM ya, kali ini kita belajar contoh soal UKOM Keperawatan Gerontik, selamat belajar teman-teman


1. Seorang perempuan berusia 82 tahun didatangi perawat puskesmas dengan keluhan baru saja keluar dari rumah sakit karena sesak napas. Klien mendapatkan terapi obat-obatan dan oksigen 3 liter.menit. Perawat memberikan edukasi pada keluarga mengenai fungsi oksigen dan posisi pemberian yang tepat pada klien.
Pertanyaan Soal
Apakah setting layanan keperawatan pada kasus diatas?

Pilihan Jawaban
A. nursing home
B. home care
C. acute care
D. respite care
E. day service

Kunci Jawaban : B. home care
Rasional:
Rasional A : Institusi hunian bagi lansia yang membutuhkanbantu-an dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Layanan yang disediakan bukan hanya perawatan tapi juga medis dan rehabilitasi.

Rasional B : Layanan keperawatan yang dilakukan di rumah den-gan perrawat dan petugas kesehatan lainnya datang berkunjung.

Rasional C : Layanan keperawatan pada kondisi akut, biasanya dilakukan di rumah sakit ataupun poliklinik.

Rasional D : Layanan keperawatan berupa tempat singgah bagi lansia yang dititipkan oleh care giver sementara waktu dalam hitungan hari-ming-gu.

Rasional E : Layanan yang dilakukan pada siang hari, dimana lansia datang pada pagi hari dan
pulang pada sore hari. Layanan yang diberi-kan berupa aktivitas sosial, rekreasi, mandi, makan dan pemantauan kesehatan.

Referensi:
Miller, C.A. (2012). Nursing For Wellness In Older Adults: Theory And Practice (6th   Ed.).  Philadelphia:  Lippincott Williams & Wilkin. Chapter 6.
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Chapter 9, P 153.



2. Seorang perempuan 70 tahun dibawa keluarganya ke Puskesmas dengan keluhan varises di kakinya yang membesar dan terasa nyeri . Hasil pengkajian didapatkan data: TD 170/80 mmHg, frekuensi nadi 76x/menit, dan terlihat varises didaerah otot gastroknemius.
Pertanyaan Soal
Apakah jenis perubahan fisiologis pada kondisi kasus diatas?

Pilihan Jawaban
A. Kekakuan otot jantung
B. Penebalan otot ventrikel jantung
C. Hilangnya elastisitas pembuluh darah vena
D. Arteri koroner mengalami penurunan aliran darah
E. Serat otot jantung yang digantikan dengan jaringan ikat

Kunci Jawaban: C. Hilangnya elastisitas pembuluh darah vena
Rasional:
Rasional A : kardiomiopati restriktif. otot jantung pada orang dengan kar-diomiopati restriktif menjadi kaku dan kurang elastis, yang berarti jantung tidak dapat mel-uas dengan benar dan mengisi darah antara detak jantung

Rasional B : kardiomiopati hipertrofik. jenis ini melibatkan penebalan ab-normal otot jantung anda, teru-tama yang mempengaruhi otot ruang pompa utama jantung anda (ventrikel kiri)

Rasional C : kekenyalan (elastisitas) pem-buluh darah pada lansia baik vena maupun arteri mengala-mi penurunan, sehingga aliran balik darah ke jantung sering kali terbendung yang terlihat berupa penonjolan pembuluh darah atau dikenal sebagai va-rises

Rasional D : oksigen dibawa oleh darah melalui arteri koroner. ar-teri koroner bisa mengalami penyumbatan oleh berbagai hal, contohnya timbunan le-mak. hal tersebut bisa menye-babkan penyakit pada jantung

Rasional E : jaringan otot ( muscle tissue) terdiri dari sel-sel yang berbe-da-beda, mengandung protein kontraktil. Struktur biologi dari protein ini membangkitkan tekanan yang dibutuhkan untuk kontraksi seluler, yang menim-bulkan gerakan diantara organ tertentu dan tubuh sebagai satu kesatuan. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kon-traktil tetapi tidak untuk kon-duktivitas (penghantaran)

Referensi:
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and practice (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-liams & Wilkin. Chapter 4, p 45.
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Chapter 2, p 16.



3. Seorang perawat komunitas melakukan kunjungan rumah dan didapatkan laki-laki berusia 65 tahun mengeluh telinga berdengung, pusing, rasa berat di tengkuk dan penglihatan kabur. Dari hasil priwayat keluarga bahwa orang tua klien meninggal karena stroke.
Pertanyaan Soal
Apakah pemeriksaan fisik yang tepat pada kasus diatas?

Pilihan Jawaban
A. Mengukur JVP
B. Mengukur tekanan darah
C. Menginspeksi area dada
D. Menghitung frekuensi napas
R. Melakukan tes rinne dan swabach

Kunci Jawaban: B. Mengukur tekanan darah
Rasional:
Rasional A : tekanan vena jugularis atau jugular venous pressure (JVP) adalah gambaran tekanan pada atrium dextra dan tekanan di-astolic pada ventrikel dextra, pulsasi pada vena jugularis dapat menyatakan abnormalitas konduksi dan fungsi katup trikuspidalis. JVP menggambarkan volume pengisian dan tekanan pada jantung bagian kanan. Tekanan pada vena jugularis sama dengan lev-el yang berhubungan dengan tekanan pada atrium kanan (vena sentral)

Rasional B : tekanan darah adalah tekanan darah pada arteri saat itu di-pompa ke seluruh tubuh oleh jantung. Tekanan darah tinggi (hipertensi) biasanya tidak memiliki gejala, tetapi dapat menyebabkan masalah keseha-tan yang serius

Rasional C : cara inspeksi (cara pandang) dilakukan dengan memperhatikan posisi dari denyut apeks jantung dan menyatakan titik terendah dan terluar daripada pulsasi jantung maksimal. Pada orang coba, terlihat adanya de-nyutan di daerah apeks. ictus cordis (ICK) jantung terlihat pada apeks, yang terletak pada intercostal V dan garis tengah clavicula. Pada orang gemuk, inspeksi denyut apeks sulit dilakukan karena otot yang tebal yang tebal dan lapisan besar pada otot, sehingga denyutann-ya tidak sampai ke permukaan dan suit untuk di amati

Rasional D : frekuensi napas adalah meng-hitung jumlah napas yang dilakukan dalam kurun waktu selama satu menit penuh. Satu hitungan napas terdiri dari satu siklus napas, yaitu inspirasi dan ekspirasi. normal frekuensi napas pada lansia adalah 18-30x per menit

Rasional E : penyaluran suara prosesnya adalah telinga mengubah ge-lombang suara di lingkungan eksternal menjadi potensi aksi di saraf pendengaran、 gelom-bang diubah oleh gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran menjadi gerakan-gerakan lempeng kaki stapes. gerakan ini menimbulkan gelombang dalam cairan telinga dalam. Efek gelombang pada organ corti menimbulkan potensial aksidi serat-serat saraf

Referensi:
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and practice (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-liams & Wilkin. Chapter 20, p 243.
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Chapter 22, p 391



4. Seorang perempuan dengan usia 55 tahun datang ke puskesmas karena hipertens. Hasil pemeriksaan antopometeri menunjukkan BB 80 Kg dan TB 160 cm. Dari hasil pengkajian klien mengatakan tidak menyukai masakan yang bersantan dan asin, ia juga tidak merokok, tidak suka bergadang, tidak meminum alkohol dan tidak minum kopi.
Pertanyaan Soal
Apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah pada kasus diatas?

Pilihan Jawaban
A. suku
B. umur
C. genetik
D. obesitas
E. diet tinggi garam dan lemak

Kunci Jawaban: B. umur
Rasional:
Rasional A : setiap suku bangsa memiliki keyakinan tertentu terhadap masalah kesehatan

Rasional B : semakin bertambah usia sema-kin berisiko terjadinya hiper-tensi

Rasional C : hipertensi esensial lebih sering ditemukan pada remaja diband-ingkan dengan anak-anak dan dikaitkan erat dengan faktor genetik dan obesitas. Gen-gen yang berperan dalam mekanisme hipertensi dibagi menjadi gen yang mempengaruhi homeostasis natrium di ginjal, termasuk polimorfisme I/D gen ACE (Angiotensin Converting Enzyme) dan gen yang mem-pengaruhi metabolisme steroid

Rasional D : kegemukan atau obesitas ada-lah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemiki-an rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan mas-alah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tu-buh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/ m2. Kegemukan meningkatkan peluang terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit jantung

Rasional E : faktor gizi yang sangat ber-hubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang ber-hubungan dengan diet seseo-rang

Referensi:
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and practice (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-liams & Wilkin. Chapter 20, p 410.
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc.Chapter 22, p 391



5. Seorang laki-laki dengan usia 75 tahun datang ke Poliklinik karena mengeluh sesak napas. hasil TTV klien menunjukkan : TD = 170/90 mmHg, RR = 25 x/menit, HR = 86 x/menit, auskultasi napas terdengar redup, klien berusaha bernapas menggunakan otot bantu napas, dan lebih nyaman bernapas dengan mulut.
Pertanyaan Soal
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
A. pola napas tidak efektif
B. kelebihan volume cairan
C. perilaku kesehatan beresiko
D. bersihan jalan napas tidak efektif
E. risiko penurunan fungsi kardiovasku-lar

Kunci Jawaban: A. pola napas tidak efektif
Rasional:
Rasional A : definisi pola napas tidak efektif adalah ketidakmampuan proses sistem pernapasan : inspirasi dan atau ekspirasi untuk mem-berikan ventilasi yang adekuat

Rasional B : kebutuhan cairan dan elektro-lit adalah suatu proses dina-mik karena metabolisme tu-buh membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan respons terhadap keadaan fisiologis dan lingkungan. Ke-seimbangan cairan adalah es-sensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang menga-kibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi dina-mis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimban-gan cairan ini dinamakan “ho-meostasis”

Rasional C : ketidakmampuan memodifikasi gaya hidup/ prilaku yang sesuai dan meningkatkan kesehatan. Perfusi jaringan adalah suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kega-galan untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler

Rasional D : bersihan jaalan nafas tidak efektif merupakan suatu keadaan ketika seseorang individu mengalami suatu ancaman yang nyata atau potensial pada status pernafasan sehubungan-dengan ketidak mampuan un-tuk batuk secara efektif

Rasional E : kerentanan terhadap penyebab internal dan eksternal yang dapat merusak satu atau lebih organ vital terutama system sirkulasi. Faktor risiko diantaranya adalah usia lebih dari 65 tahun, hipertensi, obesitas, merokok dan gaya hidup santai

Referensi:
Nanda International. (2014). Nursing di-agnoses: definition & classification 2015-2017. United Kingdom: Black-well Publishing.



6. Seorang perempuan dengan usia 70 tahun tinggal di panti werhda : mengeluh akhir-akhir ini sedang tidak nafsu makan karena sariawan dimulutnya. Dari hasil pengkajian pasien didapatkan data : gigi terlihat kotor serta banyak sisa makanan, mulut yang bau, bibir kering, bibir pecah-pecah dan tampak stomatitis pada mukosa mulut dengan diameter 0,5cm dan berwarna merah .
Pertanyaan Soal
Apakah intervensi keperawatan prioritas pada pasien tersebut?

Pilihan Jawaban
A. Meningkatkan intake cairan
B. Menyediakan makanan lunak
C. Menjaga kebersihan lingkungan
D. Menyajikan makanan dalam keadaaan hangat
E. Menganjurkan berkumur dengan mouthwash non-alcohol

Kunci Jawaban: E. Menganjurkan berkumur dengan mouthwash non-alcohol
Rasional:
Rasional A : pengukuran intake dan output cairan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengukur jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh (intake) dan jumlah cairn yang keluar dari tubuh (output). Tujuan dari mengukur intake dan output cairan yaitu untuk menentukan status keseimbangan cauran tubuh klien dn juga untuk me-netukan tingkat dehidrasi klien

Rasional B : tujuan diet makanan lunak ada-lah memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai ke-butuhan gizi dan keadaan pen-yakit

Rasional C : kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah ber-guna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat

Rasional D : prinsip Panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam keadaan panas seperti soup, gulai, dsb. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan suhu makanan se-belum ditempatkan dalam food warmer harus masih berada diatas 600 C. Alat terbaik untuk mempertahankan suhu penyajian adalah dengan bean merry (bak penyaji panas)

Rasional E : mematikan kuman, merang-sang produksi saliva, non alkohol agar tidak membuat mulut kering, membuat napas segar

Referensi:
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,  J.M.  (2013).  Nursing  intervention classification (NIC). 5th ed. United Kingdom: Elsevier Inc
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and practice (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-liams & Wilkin. Chapter 18, p 374-375



7. Seorang laki-laki berusia 65 tahun tinggal dipanti werdha mengeluh ke perawat karena kulit kakinya yang terlihat hitam, kasar, tebal dan pecah-pecah. Klien mengatakan ia sebelumnya bekerja sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selama 20 tahun tanpa menggunakan alas kaki. Dari hasil pengkajian lansia: kulit kaki tampak mengelupas, hitam, kotor dan tampak banyak bekas garukan kuku.
Pertanyaan Soal :

Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada pasien diatas?
Pilihan Jawaban
A. Senam kaki
B. Perawatan luka
C. Perawatan kulit
D. Perawatan kaki
E. Mandi dengan sabun antiseptic

Kunci Jawaban: D. Perawatan kaki
Rasional:
Rasional A : manfaat yang diharapkan dari gerakan kaki yang teratur dari senam kaki diabetes, adalah ti-dak terjadinya komplikasi yang sering terjadi pada kaki-kaki pasien DM seperti luka infeksi yang tidak sembuh dan menye-bar
Rasional B : membersihkan luka, member-ikan obat topikal sesuai jenis luka dan membalut luka
Rasional C : membersihkan area kulit dan memberikan terapi yang sesuai dengan kondisi kulit
Rasional D : mencuci, masase, potong kuku kaki
Rasional E : sabun kesehatan memiliki keunggulan selain sebagai pembersih bisa digunakan un-tuk tujuan kesehatan kulit

Referensi:
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,  J.M.  (2013).  Nursing  intervention classification (NIC). 5th ed. United Kingdom: Elsevier Inc



8. Perawat puskemsmas melakukan kunjungan kerumah seorang laki-laki yang berusia 77 tahun. Keluarga mengatakan klien sering mondar-mandir dan keluyuran tanpa tujuan yang jelas, marah-marah, sedikit tremor dan menuduh anggota keluarganya karena sering kehilangan benda miliknya.
Pertanyaan Soal :
Apakah gangguan psikososial yang dialami klien tersebut?

Pilihan Jawaban
A. depresi
B. delirium
C. demensia
D. pschizofrenia
E. halusinasi

Kunci Jawaban: C. demensia
Rasional:
Rasional A : depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, ber-perasaan dan berperilaku) seseorang

Rasional B : delirium adalah gangguan mental serius yang menyebabkan penderita mengalami kebingungan parah dan berku-rangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Pada fase awal, delirium akan berkem-bang cukup cepat, dari beberapa jam sampai beberapa hari

Rasional C : demensia bukanlah sebuah penyakit namun merupakan suatu gejala yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan pada otak. Demensia ditandai dengan terganggunya mental seseorang yang menyebabkan gangguan berpikir dan hilang ingatan. Demensia juga dapat menyebabkan perubahan sifat dan perilaku seseorang

Rasional D : skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Kondisi yang biasanya berlangsung lama ini sering diar-tikan sebagai gangguan mental mengingat sulitnya penderita membedakan antara kenyataan dengan pikiran sendiri

Rasional E : halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera. Kualitas dari persepsi itu dirasakan oleh penderita sangat jelas, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya

Referensi:
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and practice (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-liams & Wilkin. Chapter 14, p 259.
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Chapter 27, p. 569


Baca Juga :

Sumber : www.perawatkitasatu.com dan Pedoman Uji Kompetensi Keperawatan Indonesia

Demikianlah artikel kami yang membahas mengenai Contoh Soal UKOM Gerontik dan Kunci Jawaban Edisi 185, semoga apa yang telah kami berikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua, aamiin. Jangan lupa Share blog kita yaa untuk memberikan banyak manfaat kepada teman-teman lainnya yang ingin belajar conoth soal uji kompetensi perawat.


0 komentar