Kumpulan Soal Uji Kompetensi Keperawatan Lengkap Batch 131

7/22/2018 05:19:00 AM

Kumpulan Soal Uji Kompetensi Keperawatan Lengkap  (KMB, Gadar, Anak, Jiwa, Manajemen, Maternitas, Komunitas, Keluarga, Gerontik)  

Kumpulan Soal Uji Kompetensi Keperawatan Lengkap  (KMB, Gadar, Anak, Jiwa, Manajemen, Maternitas, Komunitas, Keluarga, Gerontik)

Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 131 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

1. Perawat sedang merawat klien dengan obstruksi usus membaik yangterpasang selang nasogatrik. Klien telah terbiasa dengan penutupan selang setiap 2 jam selama 1 jam. Petugas kesehatan saat
ini menyarankan untuk pelepasan selang nasogatrik. Apa prioritas pengkajian keperawatn terkait rencana pelepasan selang?

A. Memeriksa bahwa kadar serum elektrolit dalam batas normal
B. Memeriksa bahwa pH asam lambung hasil aspirasi dalam baras normal
C. Memeriksa bahwa selang nasogatrik terpasang dengan benar
D. Memeriksa adanya bising usus pada keseluruhan 4 kuadran abdomen
E. Periksa warna pada selang nasogatrik

Jawaban : D
Rasional: Distensi muntah dan nyeri abdomen adalah beberapa gejala terkait dengan obtruksi usus selang nasogatrikdapat digunakan untuk mengeluarkan gas dan cairan dari lambung, meredakan distensi dan muntah. Bising usus kembali normal seiring dengan membaiknya
obstruksi dan fungsi pencernaan kembali normal. Pelepasan selang nasogatrik sebelum fungsi pencernaan kembali normal akan menyebabkan kembalinya ytanda dan gejala dan akan
menyebabkan perlunya pemasangan kembali selang nasogatrik. Kadar serum elektrolit, pH asam
lambung, dan ketepatan pemasanagn selang adalah pengkajian yang sangat penting dilakukan
pada klien dengan pemasanagn selang nasogatrik, namun tidak membantu menemukan kesiapan klien untuk dilepas selang nasogatrik.
Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan B dan C terlebih dahulu karena pilihan tersebut mirip, pengkajian pH asam lambung hasil aspirasi adalah salah satu metode untuk mengkaji keperluan pelepasan selang. Dari sia pilihan jawaban yang tersisa fokus padaiagnosa klien untuk mengarahkan anda pada jawaban yang benar.



2. Klien mendapat resep baru metoclopramide (Reglan). Hasil telaah padagrafik perawat mengidentifikasikan bahwa medikasi ini aman diberikan pada kondisi yang mana?

A. Obstruksi intestinal
B. Ulkus peptikum dengan milena
C. Divertikulitis dengan perforasi
D. Muntah akibat kemoterapi kanker
E. Mual muntah pada serangan epilepsi

Jawaban : D
Rasional: Metoclopramide merupakan stimulasi GI dan anti muntah. Karena obat ini bersifat stimulan, maka kontraindikasi pada kasus obstruksi intestinal, perdarahan, perforasi, dan
epilepsi. Obat ini ini biasanya digunak untuk mengtasi munta pasca pembedahan, kemoterapi,
dan radiasi.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, penggunaan metoclopramide yang aman. Mengingat kembali klasifikasi dan aksi obat ini, serta memahami yang sifatnya anti muntah akan membantu anda memilih jawaban yang tepat.



3. Perawat sedang merawat klien dengan obstruksi usus membaik yangterpasang selang nasogatrik. Klien telah terbiasa dengan penutupan selang setiap 2 jam selama 1 jam. Petugas kesehatan saat
ini menyarankan untuk pelepasan selang nasogatrik. Apa prioritas pengkajian keperawatn terkait rencana pelepasan selang?

A. Memeriksa bahwa kadar serum elektrolit dalam batas normal
B. Memeriksa bahwa pH asam lambung hasil aspirasi dalam baras normal
C. Memeriksa bahwa selang nasogatrik terpasang dengan benar
D. Memeriksa adanya bising usus pada keseluruhan 4 kuadran abdomen
E. Periksa warna pada selang nasogatrik

Jawaban : D
Rasional: Distensi muntah dan nyeri abdomen adalah beberapa gejala terkait dengan obtruksi usus selang nasogatrikdapat digunakan untuk mengeluarkan gas dan cairan dari lambung, meredakan distensi dan muntah. Bising usus kembali normal seiring dengan membaiknya
obstruksi dan fungsi pencernaan kembali normal. Pelepasan selang nasogatrik sebelum fungsi pencernaan kembali normal akan menyebabkan kembalinya ytanda dan gejala dan akan
menyebabkan perlunya pemasangan kembali selang nasogatrik. Kadar serum elektrolit, pH asam
lambung, dan ketepatan pemasanagn selang adalah pengkajian yang sangat penting dilakukan
pada klien dengan pemasanagn selang nasogatrik, namun tidak membantu menemukan kesiapan klien untuk dilepas selang nasogatrik.
Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan B dan C terlebih dahulu karena pilihan tersebut mirip, pengkajian pH asam lambung hasil aspirasi adalah salah satu metode untuk mengkaji keperluan pelepasan selang. Dari sia pilihan jawaban yang tersisa fokus padaiagnosa klien untuk mengarahkan anda pada jawaban yang benar.



4. Klien mendapat resep baru metoclopramide (Reglan). Hasil telaah padagrafik perawat mengidentifikasikan bahwa medikasi ini aman diberikan pada kondisi yang mana?

A. Obstruksi intestinal
B. Ulkus peptikum dengan milena
C. Divertikulitis dengan perforasi
D. Muntah akibat kemoterapi kanker
E. Mual muntah pada serangan epilepsi

Jawaban : D
Rasional: Metoclopramide merupakan stimulasi GI dan anti muntah. Karena obat ini bersifat stimulan, maka kontraindikasi pada kasus obstruksi intestinal, perdarahan, perforasi, dan
epilepsi. Obat ini ini biasanya digunak untuk mengtasi munta pasca pembedahan, kemoterapi,
dan radiasi.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, penggunaan metoclopramide yang aman. Mengingat kembali klasifikasi dan aksi obat ini, serta memahami yang sifatnya anti muntah akan membantu anda memilih jawaban yang tepat.



5. Seorang laki-laki 40 tahun dengan BB 60 Kg datang ke ugd  dengan riwayat luka bakar di seluruh tangan, kepala dan leher, dada atas dan seluruh punggung atas. Berapakah % luas luka bakar pada pasien tersebut?
a.  40    
b.  45        
c.  49 
d. 54
e. 63

Jawaban b.  45


6. .Seorang perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga Tn. C. Kunjungan ini adalah kunjungan kedua kali untuk melakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik. Pada saat kunjungan, anggota keluarga Tn.C tidak lengkap, dimana anak pertama Tn.C sedang bekerja dan pulang malam hari. Apakah yang sebaiknya dilakukan oleh perawat tersebut?

A.  Tidak perlu mengkaji anak pertama karena sedang bekerja
B.   Melakukan kontrak dengan Tn.C untuk bisa mengkaji anaknya
C.  Datang lagi keesokan harinya untuk mengkaji anak pertama Tn.C
D.  Meminta bantuan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang perlu dikaji
E.  Cukup memperoleh  informasi dari keluarga mengenai anak pertamanya

Jawaban C.  Datang lagi keesokan harinya untuk mengkaji anak pertama Tn.C



7. Tn. B (60 tahun) dirawat di ruang penyakit dalam sejak 2 hari yang lalu, saat dilakukan pengkajian perawat menemukan kondisi bahwa pasien mengalami penurunan kesadaran berupa   kondisi pasien yang tidur saja namun dapat dibangunkan dengan rangsang nyeri tetapi jatuh tertidur lagi . Apakah tingkat kesadaran yang tepat untuk kasus tersebut ?

a.  Kompos mentis
b.  Apatis
c.  Somnolen
d.  Delirium
e.  Soporous
Jawaban c.  Somnolen

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadarankesadaran dibedakan menjadi :
  1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
  2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
  3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
  4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
  5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
  6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala.
Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese serebral atau sistem aktivitas reticular mengalami injuri. Penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).
Jadi sangat penting dalam mengukur status neurologikal dan medis pasien. Tingkat kesadaran ini bisa dijadikan salah satu bagian dari vital sign.

Penyebab Penurunan Kesadaran
Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok); penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) ; pada keadaan hipo atau hipernatremia ; dehidrasi; asidosis, alkalosis; pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia; peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi (encephalitis); epilepsi.

Mengukur Tingkat Kesadaran

Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil seobjektif mungkin adalah menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale). GCS dipakai untuk menentukan derajat cidera kepala. Reflek membuka mata, respon verbal, dan motorik diukur dan hasil pengukuran dijumlahkan jika kurang dari 13, makan dikatakan seseorang mengalami cidera kepala, yang menunjukan adanya penurunan kesadaran.
Metoda lain adalah menggunakan sistem AVPU, dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert), berespon dengan kata-kata (verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri (pain), atau pasien tidak sadar sehingga tidak berespon baik verbal maupun diberi rangsang nyeri (unresponsive).
Ada metoda lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dari GCS dengan hasil yang kurang lebih sama akuratnya, yaitu skala ACDU, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness), bingung / kacau (confusion), mudah tertidur (drowsiness), dan tidak ada respon (unresponsiveness).

Baca Juga :

Sumber : KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018

Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan  kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.

Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.

0 komentar