Contoh Uji Kompetensi Keperawatan Tahun 2019/ 2020 Edisi 208

Contoh Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Exit Exam Tahun 2019/ 2020 Edisi 208


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 208 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Contoh Uji Kompetensi Keperawatan Tahun 2019/ 2020 Edisi 208

Hai teman-teman semuanya, berikut ini kumpulanukom.blogspot.com akan menyiapakn untuk teman-teman semuanya contoh latihan soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan untuk exit exam tahun 2019 / 2020. Selamat belajar yaa


1. Seorang perawat komunitas melakukan kegiatan posyandu balita sistim lima meja yang meliputi: (1) Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita, (2) Penimbangan anak dan balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang terselip di KMS. (3) Memindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS nya

Apakah langkah selanjutnya dalam kegiatan posyandu tersebut diatas ?

a. ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas
b. mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini.
c. ibu dan anaknya dipersilakan menuju pemeriksaan dan pengobatan balita sakit
d. pelayanan kesehatan imunisasi ,pemberian oralit serta pemberian vitamin A
e. penyuluhan untuk semua orang tua balita.

Kunci Jawaban: B. mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini.
Pembahasan :
Karena  Kegiatan posyandu  sistem 5 meja harus dilaksanakan secara berurutan melaui langkah–langkah sebagai berikut :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan bayi dan anak balita.
Meja III : Pengisian KMS.
Meja IV : Penyuluhan perorangan
Meja V :Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi pelayanan  KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan, serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan.
Kegiatan meja III ( Pengisian KMS). Adalah mintalah KMS anak, Memindahkan/mencatat  hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS  dan selanjutnya harus memperhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini.

Rujukan :
  • Depkes RI (2011). Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.  Jakarta: Departemen Kesehatan RI



2. Seorang perawat komunitas sedang melakukan intervensi pembinaan pada kelompok ibu balita dengan gizi kurang, dalam melaksanakan tugasnya selalu memberikan yang terbaik, melindungi hak-hak klien, membuat rasa nyaman pada balita serta  berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

Apakah aspek legal etik yang dijalankan oleh perawat diatas ?

a. Confidentiality.
b. Non-malefisience
c. Respect for autonomi.
d. Beneficience (do good).
e. Veracity (Truthfullness & honesty)

Kunci Jawaban: D. Beneficience (do good).
Pembahasan:
Perawat  mempunyai kewajiban untuk melakukan tindakan keperawatan untuk keamanan,keselamatan,memberikan rasa nyaman, tidak membahayakan pasien.

Rujukan:
  • Nasrulloh.D. (2014). Etika dan Hukum Keperawatan, Jakarta, Trans info media
  • DPP PPNI (2017). Pedoman Perilaku sebagai Penjabaran Kode Etik Keperawatan, Jakarta, DPP. PPNI.



3. Saat Perawat mengunjungi suatu posyandu ditemukan hasil penimbangan balita menunjukkan 35% balita berada di pita kuning pada KMS. Hasil wawancara pada ibu balita memperoleh data bahwa balita mereka pada umumnya susah makan, dan lebih sering jajan. Ibu tidak menyediakan makanan khusus bagi balita dan tidak paham dengan variasi makanan balita.

Apakah intervensi yang paling utama diberikan oleh Perawat?

a. Lakukan rujukan ke Puskesmas
b. Berikan penyuluhan tentang gizi balita
c. Berikan penyuluhan tentang pertumbuhan balita
d. Berikan penyuluhan cara mengolah makanan yang baik
e. Berikan penyuluhan tentang pertumbuhan dan perkembangan balita

Kunci Jawaban: B. Berikan penyuluhan tentang gizi balita
Pembahasan  :
Kata kuncinya adalah balita berada di pita kuning pada KMS. Hasil wawancara pada ibu balita memperoleh data bahwa balita mereka pada umumnya susah makan, dan lebih sering jajan. Ibu tidak menyediakan makanan khusus bagi balita dan tidak paham dengan variasi makanan balita sehingga Kunci Jawaban yang tepat yaitu berikan penyuluhan tentang gizi balita

Rujukan :
  • Library of Conggress Cataloging in Publication Data. (2013). Nursing intervention classification (NIC). (5ed). Hal. 103 St.Louis: Elsevier Mosby
  • Riasmini, M. (2017).Panduan Asuhan Keper awatan;individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC di Puskesmas dan masyarakat, Hal.128.Jakarta, Penerbit UI



4. Seorang perawat sedang melakukan pembinaan posyandu di suatu wilayah, dalam menjalankan tugasnya selalu memberitahukan tentang maksud dan tujuannya, dalam hal ini perawat menyadari bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan penjelasan dan berhak pula untuk menolak .

Apakah aspek legal etik yang sedang dijalankan perawat ditas ?

a. Respect for autonomi
b. Non-Maleficence
c. Confidentiality.
d. Beneficience.
e. Justice.

Kunci Jawaban : A. Respect for autonomi
Pembahasan:
Perawat harus menghargaidan meng hormati hak pasien untuk mendapatkan penjelasan dan memilih treatment terbaik untuk dirinya (inform consent)

Rujukan:
  • Nasrulloh.D. (2014). Etika dan Hukum Keperawatan, Jakarta, Trans info media
  • DPP PPNI (2017). Pedoman Perilaku sebagai Penjabaran Kode Etik Keperawatan, Jakarta, DPP. PPNI.



5. Hasil survey kesehatan disebuah kelurahan didapatkan data : Dari 100 responden 54% (54 anak) menderita ISPA, 12% (12 anak) imunisasi tidak lengkap dan 2 % menderita TBC (2 anak) Dari 100 responden 34% pengetahuan tentang Gizi balita rendah dan 39% perilaku kurang baik dalam pemenuhan gizi balita, 34% perilaku kurang baik tentang penyakit infeksi dan 44% kunjungan posyandu balita rendah.

Apakah masalah keperawatan komunitas utama pada kasus  diatas ?

a. Koping ibu balita tidak efektif
b. Pola pemberian nutrisi yang tidak ekeftif
c. Perilaku pencarian pelayanan kesehatan tidak efektif
d. Resiko peningkatan penyakit infeksi (ispa, diare dan tbc)
e. Defisiensi pengetahuan dan ketrampilan tentang kesehatan balita

Kunci Jawaban: D. Resiko peningkatan penyakit infeksi (ispa, diare dan tbc)
Pembahasan:
Kata kuncinya adalah (54 anak) menderita ISPA, 12% (12 anak) imunisasi tidak lengkap dan 2 % menderita TBC (2 anak) pengetahuan tentang Gizi balita  rendah  dan  perilaku kurang baik dalam pemenuhan gizi balita, perilaku kurang baik  tentang penyakit infeksi dan kunjungan posyandu balita rendah data ini mendukung masalah Resiko peningkatan penyakit infeksi (ispa, diare dan tbc) Pilihan (a, b,c dan E) kurang tepat karena tanda dan gejala pada kasus di atas tidak menunjukkan pada Pola pemberian nutrisi yang tidak ekeftif, Perilaku pencarian pelayanan kesehatan balita tidak efektif, Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang kesehatan balita

Rujukan :
  • Riasmini, M. (2017).Panduan Asuhan Keper awatan;individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC di Puskesmas dan masyarakat, Hal.128.Jakarta, Penerbit UI



Demikianlah teman-teman semuaya artikel kami yang singkat berjudul Contoh Uji Kompetensi Keperawatan Tahun 2019/ 2020 Edisi 208. Semoga apa yang telah kami berikan serta sajikan untuk teman-teman semuanya bermanfaat yaa. Sampai jumpa lagi teman-teman.

0 komentar