Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi D3 Perawat serta Ners Ke 154

8/26/2018 10:22:00 PM

Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi D3 Perawat serta Ners Ke 154


Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 154 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya


Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi D3 Perawat serta Ners Ke 154, soal ukom perawat, contoh soal uji kompetensi keperawatan materi kisi soal ukom perawat, materi ukom perawat
are you professional nurse ?

Hai halooo, kali ini saya ingin membagikan contoh soal uji kompetensi keperawatan edisi ke 154 yaa teman-teman, semoga bermanfaat bagi teman-teman pejuang UKOM yang sesungguhnya, hoho...


1. Seorang pasien perempuan usia 34 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diare akut. Saat dikaji pasien sudah BAB 7 kali dengan konsistensi cair. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital ditemukan TD 105/75 mmHg, HR 101 x/menit, RR 21 x/m, suhu 37,60 C, hasil laboratorium diketahui bahwa kadar Natrium 132 (nilai normal 135—145), kalium 3,5 (nilai normal 4,0-5,5).
Apakah tanda kekurangan elektrolit yang harus diperhatikan oleh perawat?

a. Perubahan EKG dimana PR interval memanjang
b. Penurunan kesadaran menjadi somnolen
c. Keluhan sakit kepala hebat
d. Kram otot
e. Haus

Jawaban : d. Kram otot




2. Seorang wanita berumur 40 tahun dibawa oleh keluarganya karena  penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan didapatkan, tekanan darah 90/50 mmHg, frekuensi nadi 100 kali/menit, frekuensi nafas 15 kali/menit, suhu 37,9 oC, pasien berespon positif terhadap rangsang nyeri, taktil, verbal dan visual namun akan tertidur bila rangsangan dihentikan. Apakah tingkat kesadaran pasien tersebut?

a. Koma
b. Sopor
c. Apatis
d. Konfusi
e. Somnolen

Jawaban : e. Somnolen
Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.




3. Seorang laki-laki 50 tahun, dirawat di Rumah Sakit Ruang Penyakit Dalam,  mengeluh berkeringat yang berlebihan, mengalami palpitasi, tremor dan eksoftalmus.Tekanan darah 150/90 mmHg dan pernapasan 30 x/menit. Pada pemeriksaan laboratorium terjadi peningkatan serum T3 dan serum T4. Apakah peran dari hormon T3 dan T4 pada kasus diatas?

A. Pengaturan metabolisme tubuh
B. Meningkatkan kadar kalsium plasma
C. Menurunkan kadar gula dalam darah
D. Menurunkan jumlah kehilangan air melalui ginjal
E. Meningkatkan reabsorpsi kalsium di ginjal untuk mengyrangi kehilangan kalsium melalui urin

Jawaban : A. Pengaturan metabolisme tubuh
Kelenjar tiroid memproduksi dua jenis hormon, yaitu triiodotiroin (T3) dan tiroksin (T4). Setiap hormon berfungsi untuk mengatur sel dan cara kerja tubuh. Umumnya, kelenjar tiroid akan memproduksi hormon dalam jumlah yang tepat. Namun dalam kondisi tertentu, produksi hormon dapat dilakukan secara berlebih, terutama tiroksin (T4).
Banyaknya hormon tiroksin yang diproduksi kelenjar tiroid dalam tubuh bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penyakit Graves, obat amiodaron, suplemen iodine, nodul tiroid, kanker tiroid, tiroiditis, kehamilan atau tumor adenoma hiposisis.



4. Seorang laki-laki berusia 72 tahun tinggal dipanti wredha. Pada saat pengkajian diperoleh data : keluhan sering pusing saat beraktifitas sejak sebulan yang lalu , klien terlihat sempoyongan saat berjalan,  kategori katz indeks A, nilai bartel indeks 120,  tekanan darah 130/80 mmHg. Apakah pengkajian yang perlu dilakukan oleh perawat untuk menegakkan masalah prioritas  pada klien tersebut?

a.  masalah emosional
b.  status mental
c.  keseimbangan
d.  orientasi
e.  kemampuan memor

Jawaban : c.  keseimbangan
Rasional : Data utama: px sering pusing saat aktivitas, jln sempoyongan. Data tmbahan yg berkaitan erat dgn data diats hnya ada pd option C. sedangkan option ABDE berfokus pd psikis & intelektual px



5. Seorang lanjut usia saat ini mengkomsumsi fenitoin dan detrol. Perawat menekankan kepada pasien untuk rutin memeriksakan gigi karena  obat-obat yang digunakan dapat menurunkan?

a. Kadar kalsium di dalam darah
b. Rangsangan saraf trigeminal
c. Kekuatan otot lidah
d. Produksi air ludah
e. Kemampuan mengunyah makanan

Jawaban d. Produksi air ludah



6. Seorang lanjut usia masuk rumah sakit dengan diagnosa medis Parkinson. Saat ini diberi terapi obat Amantadin (antiparkinson). Mana berikut ini merupakan tindakan yang tepat sehubungan dengan pemberian obat tersebut?

a. Jangan berikan dosis terakhir menjelang jam tidur
b. Obat dalam sediaan pil tidak boleh digerus dan dicampur dengan makanan atau cairan
c. pantau tekanan darah karena obat ini dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah
d. memberi informasi apabila dosis terlewat maka dosis dapat digandakan
e. memberitahu pasien bahwa obat tersebut tidak membatasi aktifitas

Jawaban a. Jangan berikan dosis terakhir menjelang jam tidur
Amantadine  merupakan sebuha obat yang telah disetujui oleh  US Food and Drug Administration untuk digunakan sebagai antiparkinson dan antivirus .

Amantadin dikaitkan dengan efek sampingnya yaitu terhadap sistem saraf pusat (SSP), disebabkan mungkin karena berhubungan secara langsung terhadap aktivitas adrenergik dan dopaminergik.  Efek samping termasuk kesulitan dalam berkonsentrasi, kegelisahan, agitasi, kecemasan, insomnia, dan gejala kejiwaan untuk pasien skizofrenia atau penyakit Parkinson. Penggunaan amantadin sebagai anti-parkinson harus dibatasi karena harus memperhatikan riwayat pasien seperti kejang dan gejala kejiwaan.



7. Seorang perawat sedang melakukan penyuluhan  tentang manfaat relaksasi otogenik pada  sekelompok lansia  yang menderita hipertensi  di suatu panti.  Perawat tersebut  menyatakan bahwa relaksasi otogenik merupakan salah satu bentuk terapi non farmakologi yang dapat menurunkan hipertensi. Peran apakah yang sedang diemban oleh perawat pada kasus diatas?

a. Educator
b. researcher
c. Advocator
d. care giver
e. Conselor

Jawaban a. Educator



8. Seorang anak usia 2 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS. A, dengan keluhan buang air besar >10 kali perhari. Saat dilakukan pengkajian terhadap anak tersebut  kesadaran compos mentis, terlihat membran mukosa  kering, demam, menangis tanpa keluar air mata, serta selalu merasa kehausan.
Intervensi apakah yang dilakukan perawat terhadap anak tersebut kecuali?
A. Berikan cairan RL atau NaCl
B. Kaji status dehidrasi
C. Berikan minum 2-3 liter/hari
D. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antisekresi
E. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antipiretik

Jawaban E. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antipiretik



Baca Juga :

Sumber : KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018

Demikianlah contoh soal uji kompetensi keperawatan ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman semua dan apabila terdapat kesalahan dalam jawaban ini, silahakan dikoreksi dan mencantumkan penjelasannya di kolom komentar, sesuatu yang berharga bagi kami apabila anda memberikan sebuah masukan.

0 komentar