Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan (KMB, Gerontik dan Jiwa) ke 136

7/30/2018 07:55:00 AM

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan (KMB, Gerontik dan Jiwa) ke 136

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan (KMB, Gerontik dan Jiwa) ke 136
nursing graduate

 

Dibawah ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 136 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya


1. Seorang perempuan berusia 56 tahun mengeluh nyeri hebat pada abdomen. Pasien menyatakan mengalami muntah beberapa kali. Pasien dan keluarga menyatakan tidak tahu apa yang dialami pasien. Apakah prioritas maslah keperawatan pada pasien tersebut?

a. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cedera biologis : obstruksi/spasme duktus, proses inflamasi, iskemia jaringan/nekrosis
b.  Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui pengisapan gaster berlebihan : muntah, distensi, dan hipermotilitas gaster
c.  Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
d.  Kurang Pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
e. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakit dan proses pengobatan

Jawaban a. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cedera biologis : obstruksi/spasme duktus, proses inflamasi, iskemia jaringan/nekrosis



2. Ny. T (35 tahun) dirawat dirumah sakit dengan keluhan mual muntah akibat diare sejak 2 ghari yang lalu dengan frekuensi 5 kali sehari. Dari hasil pemeriksaan fisik TD 110/80 mmHg, Nadi 78x/menit,  RR 22x/menit, Suhu 39¬0C, wajah tampak pucat, pergerakan tubuh tampak lemah, mukosa bibir tampak kering, konjungtiva terlihat pucat. Apakah intervensi yang harus dilakukan pada kasus tersebut. Intervensi utama apa yang harus diberikan kepada pasien?

a.  Terapi Antibiotik
b.  Terapi Antipiretik
c.  Pemenuhan Oksigenasi
d.  Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
e.  Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

Jawaban e.  Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit



3. Tn.M (67 tahun) yang sudah mengalami proses degeneratif mengalami penurunan fungsi dari spinchter interna dan eksterna. Kondisi ini akan menyebabkan perubahan pola eliminasi pada pasien. Apakah kondisi yang menggambarkan perubahan pola eliminasi diatas?

a.  Anuria
b.  Poliuria
c.  Hesistancy
d.  Frekuensi
e.  Inkontinensia

Jawaban e.  Inkontinensia



4. T Seorang pasien wanita (40 tahun) mangalami kerusakan ginjal sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemah seluruh badan. Dari hasil pemeriksaan diketahui kreatinin plasma pepasien 3,0 mg/dL. BB pasien saat dilakukan pemeriksaan adalah 60 kg. Berapakah GFR pada pasien diatas?

a.  13 ml/mnt/1,73 m2 (kerusakan ginjal berat)
b.  23 ml/mnt/1,73 m2 (kerusakan ginjal berat)
c.  43 ml/mnt/1,73 m2 (kerusakan ginjal sedang)
d.  63 ml/mnt/1,73 m2 (kerusakan ginjal ringan)
e.  93 ml/mnt/1,73 m2 (kerusakan ginjal normal)

Jawaban b.  23 ml/mnt/1,73 m2 (kerusakan ginjal berat)



5. Tn. H (55 tahun) mengeluh BAK sedikit sejak 1 minggu yang lalu, menurut pasien makan dan minum seperti biasa namun BAK jarang dan sedikit jumlahnya. Pasien merasa khawatir karena keluhannya ini disertai dengan nyeri pada daerah pinggang. Pasien pernh mengalami BPH 3 tahun yang lalu. Apakah diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?

a.  Kelebihan volume cairan b.d penurunan output urine
b.  Kekurangan volume cairan b.d penurunan output urine
c.  Perubahan volume cairan b.d penurunan output urine
d.  Perubahan pola eliminasi b.d penurunan output urine
e.  Perubahan turgor kulit b.d penurunan output urine

Jawaban d.  Perubahan pola eliminasi b.d penurunan output urine



6. Tn. D (60 tahun) merupakan pasien rutin hemodialisa, baru menjalani HD selama 1 bulan Pasien terpasang AV fistula pada tangan kanan. Pada saat akan melakukan pemeriksaan tekanan dara perawat akan memperhatikan letak pemasangan AV fistula tsb. Apakah yang harus dilakukan oleh perawat pada saat akan memasang manset spigmonaometer?

a.  Memasangkan manset pada tangan kanan
b.  Memasangkan manset pada tangan kiri
c.  Memasangkan manset pada kaki kanan
d.  Memasangkan manset pada kaki kiri
e.  Memasangkan manset pada paha kanan

Jawaban b.  Memasangkan manset pada tangan kiri



7. Seorang pria berusia 35 tahun didiagnosa Diabetes Mellitus, terdapat luka pada lutut kaki kiri pasien. Dokter merencanakan untuk operasi amputasi. Kemudian pasien mengatakan tidak mau dipotong kaki kirinya dan saat ini pasien merasa pusing, dada berdebar-debar dan lemas. TD 140/110, N 100x/menit, HR 30x/menit Apakah respon yang ditunjukkan pada kasus tersebut?

A. Fisiologis
B. Psikologis
C. Kognitif
D. Sosial
E. Perilaku dan emosi

Jawaban : A
R/
Adaptasi Fisiologis
Indikator fisiologis stress adalah objektif, lebih mudah diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Namun, indikator ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada semua klien yang mengalami stress, serta indikator tersebut bervariasi menurut individunya. Tanda-tanda vital biasanya meningkat dan klien mungkin tampak gelisah dan tidak mampu untuk beristirahat. Indikator ini dapat timbul sepanjang tahap stress. Durasi dan intensitas dari gejala secara langsung berkaitan dengan durasi dan intensitas stressor yang diterima. Indikator fisiologis timbul dari berbagai sistem. Oleh karenanya pengkajian tentang stress mencakup pengumpulan data dari semua sistem. Sekarang penyebab utama kematian adalah penyakit yang mencakup stressor gaya hidup.
Indikator fisiologis stress :
v  Tekanan darah meningkat.
v  Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.
v  Denyut nadi dan frekwensi pernafasan meningkat
v  Keletihan, sakit kepala,



8. Pasien mengatakan nyeri dada seperti tertimpa beban berat, klien mengatakan takut mati, tampak gelisah, sudah diterapi oksigen tetap merasa sesak. Apa masalah Keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien ?

a.  Kecemasan b.d  kurang informasi
b.  Kecemasan b.d peningkatan gejala
c.  Nyeri akut b.d kegagalan terapi oksigen
d.  Kecemasan b.d penurunan perfusi di otak
e.  Nyeri akut b.d kegagalan transport oksigen

Jawaban : e.  Nyeri akut b.d kegagalan transport oksigen.


Baca Juga :

Sumber : KBS UKOM Keperawatan Indonesia
Demikianlah contoh soal Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Kali ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada soal-soal kami berikutnya.
 

0 komentar