Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 61 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya
Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Nasional Indonesia (UKNI)
kisi-kisi ukom |
Terdapat 8 buah soal beserta kunci jawabannya dan beberapa pembahasannya
1. Perawat di unit medikal bedah sedang menangani klien gagal jantung. Klien tiba-tiba mengalami sesak napas, takikardi, crackles, dan perawat mencurigai ada udem paru. Perawat segera melaporkan kepada perawat senior dan mengharapkan anjuran apa intervensinya ?
A. Berikan oskigen
B. Pasang infus
C. Berikan obat digitalis
D. Pindahkan klien ke unit rawat jantung
E. Posisikan klien pada posisi Fowler
Jawaban : A
Rasional: Edema paru merupakan kondisi mengancam jiwa yang berasal dari gagal jantung berat. Pada udem paru ventrikel kiri gagal memompa darah yang mencukupi, dan tekanan meningkat pada paru akibat akumulasi darah. Oksigen selalu diberikan dan klien ditempatkan pada posisi fowler untuk memudahkan fungsi pernapasan. Furosemid, diuretik kerja cepat, akan mengeluarkan cairan. Foley kateter dipasang untuk mengukur secara outpit urin. Pemberian morvin sulvat intravena mengurangi Venous return (preload) mengurangi kecemasan, dan mengurangi fungsi pernapasan. Memindahkan klien ke ruangrawat jantung bukan tindakan prioritas. Kenyataanya tidak harus semua tindakan mendapat respon yang seperti diharapkan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, diagnosa klien.Ingat kembali patofisiologi yang berkaitan dengan udem paru dengan pernapasan ABC yang akan membantu menentukan intervensi utama.
Review: Tindakan pada klien udem paru
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawtaan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013) p. 314; Cooper, Gosnell (2015). P. 1571, 1653-1655.
2. Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan suhu 38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan ?
A. Membatasi cairan dalam 8 jam
B. Menyeka anak dengan air dingin
C. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam
D. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
E. Observasi suhu setiap 30 menit.
Jawaban : D
Rasional: Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus dilepas. Anak dapat seakan dengan air suam-suam kuku, namun bukan air dungin, karena air dingin dapat menyebabkan menggigil, sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme yang telah terjadi karena demam. Aspirin tidak diberikan pada anak dengan demam karena beresiko timbul sindrom reye. Cairan perlu ditingkatkat untuk mencegah dehidrasi, sehingga asupan cairan peroral tidak boleh dibatasi. Memeriksa suhu anak dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek pengobatan maka disarankan memriksa suhu satu jam etelah pemberian ibuprofen.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, tindakan penangan demam. Ingat bahwa tindakan untuk menurunkan suhu seperti melepas pakaian dan selimut harus dilakukan ketika anak mengalami demam. Pilihan A, B, C, dan E bukan intervensi untuk anak dengan demam.
Review: Intervensi untuk demam
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1016-1017.
3. Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah janin adalah terdiri atas ?
A. Dua vena umbilikalis dan satu arteri umbilikalis
B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
C. Arteri-arteri yang membawa darah teroksigenasi ke janin
D. Vena-vena yang membawa darah yang tidak teroksigenasi ke janin
E. Dua vena umbilkalis dan dua arteri umbilikalis
Jawaban : B
Rasional: Darah yang dipompa oleh jantung janin meninggal janin melalui arteri umbilikalis. Setelah darah teroksigenasi, selanjutnya akan kembali ke vena umbilikalis. Arteri yang membawa darah tidak teroksigenasi dan sisi metabolisme dari janin dan vena membawa darah teroksigenasi dan menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, anatomi peredaran darah klien, anatomi sistem sirkulasi darah. Ingat kembali bahwa ada tiga pembuluh darah umbilikalis (dua arteri dan satu vena) dalam tali pusat.
Review: Sirkulasi darah janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 365.
4. Seorang laki-laki berusia 44 th di bawa ke IGD dengan paska kecelakaan oleh petugas kepolisian. Hasil pengkajian di peroleh pasien mengalami penurunan kesadaran. data bunyi stridor, terdapat memar di daerah klavikula bagian atas sebelah kanan, lateralisasi ke kanan, pupil unisokor, raccoon eye +, orthorea dan rinorea +, echomosis dibelakang telinga +, reflek muntah +. TD; 100/80 mmHg, frekuensi nadi: 98x/menit, frekuensi napas 26x/menit.
Apakah tindakan untuk membuka jalan napas pada kasus tersebut?
A. Head tilt
B. Chin lift
C. Jaw thrust
D. Head tilt chin lift
E. Pemasangan OPA
5. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian diperoleh data batuk berdahak, suara napas ronkhi di dada paru kanan bagian bawah, pasien sudah dalam posisi fowler. TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 104x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, suhu : 36°C, saturasi oksigen 94%.
Apakah tindakan yang tepat pda kasus tersebut?
A. Pemberian oksigen dengan Rebreathing mask
B. Kolaborasi pemberian bronkhodilator
C. Postural drainase
D. Ajarkan napas efektif
E. Anjurkan untuk banyak minum
6. Seorang laki-laki berusia 43 tahun di antar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian diperoleh data pasien suara napas wheezing, pasien memiliki riwayat Asma Bronkhiale: pasien dalam posisi duduk, tampak menggunakan otot bantu pernapasan. TD 120/70 mmHg, frekuensi napas 32x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, suhu 36°C, saturasi oksigen 93%.
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
A. Posisikan pasien semi fowler
B. Pemberian oksigen per kanule
C. Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
D. Mengajarkan batuk efektif
E. Mengkaji status respirasi
7. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat infark 4 tahun yang lalu, terdapat clubbing finger, pasien menyatakan setiap aktivitas biasa saja menyebabkan sesak napas, batuk berdahak, tidak dapat tidur, tidak ada napsu makan.TD 150/80mmHg, frekuensi napas 34x/menit, frekuensi nadi 70x/menit, suhu 37,2oC. Rontgent Hypertropy ventrikel kiri dan kanan.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
A. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Ganggun bersihan jalan napas
C. Gangguan isntirahat dan tidur
D. Penurunan curah jantung
E. Pola napas tidak efektif
8. Seorang perempua berusia 25 tahun dirawat di ruang IGD dengan KLL. Hasil pengkajian didapatkan fraktur pelvis, keluar darah dari orificium uretra externa, pasien tampak lemah, terdengar pasien mengerang, GCS 10, akral dingin, Kandung kemih penuh. TD 90/60mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuesi napas 26x/menit, suhu 36,4oC. Hb 8gr/dl, BB 40 kg.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
A. Pasang infus 2 jalur
B. Berikan oksige dengan NRM
C. Siapkan Tranfusi Darah
D. Pasang Dower kateter
E. Bebat daerah pelvis
A. Berikan oskigen
B. Pasang infus
C. Berikan obat digitalis
D. Pindahkan klien ke unit rawat jantung
E. Posisikan klien pada posisi Fowler
Jawaban : A
Rasional: Edema paru merupakan kondisi mengancam jiwa yang berasal dari gagal jantung berat. Pada udem paru ventrikel kiri gagal memompa darah yang mencukupi, dan tekanan meningkat pada paru akibat akumulasi darah. Oksigen selalu diberikan dan klien ditempatkan pada posisi fowler untuk memudahkan fungsi pernapasan. Furosemid, diuretik kerja cepat, akan mengeluarkan cairan. Foley kateter dipasang untuk mengukur secara outpit urin. Pemberian morvin sulvat intravena mengurangi Venous return (preload) mengurangi kecemasan, dan mengurangi fungsi pernapasan. Memindahkan klien ke ruangrawat jantung bukan tindakan prioritas. Kenyataanya tidak harus semua tindakan mendapat respon yang seperti diharapkan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, diagnosa klien.Ingat kembali patofisiologi yang berkaitan dengan udem paru dengan pernapasan ABC yang akan membantu menentukan intervensi utama.
Review: Tindakan pada klien udem paru
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawtaan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013) p. 314; Cooper, Gosnell (2015). P. 1571, 1653-1655.
2. Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan suhu 38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan ?
A. Membatasi cairan dalam 8 jam
B. Menyeka anak dengan air dingin
C. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam
D. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
E. Observasi suhu setiap 30 menit.
Jawaban : D
Rasional: Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus dilepas. Anak dapat seakan dengan air suam-suam kuku, namun bukan air dungin, karena air dingin dapat menyebabkan menggigil, sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme yang telah terjadi karena demam. Aspirin tidak diberikan pada anak dengan demam karena beresiko timbul sindrom reye. Cairan perlu ditingkatkat untuk mencegah dehidrasi, sehingga asupan cairan peroral tidak boleh dibatasi. Memeriksa suhu anak dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek pengobatan maka disarankan memriksa suhu satu jam etelah pemberian ibuprofen.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, tindakan penangan demam. Ingat bahwa tindakan untuk menurunkan suhu seperti melepas pakaian dan selimut harus dilakukan ketika anak mengalami demam. Pilihan A, B, C, dan E bukan intervensi untuk anak dengan demam.
Review: Intervensi untuk demam
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1016-1017.
3. Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah janin adalah terdiri atas ?
A. Dua vena umbilikalis dan satu arteri umbilikalis
B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
C. Arteri-arteri yang membawa darah teroksigenasi ke janin
D. Vena-vena yang membawa darah yang tidak teroksigenasi ke janin
E. Dua vena umbilkalis dan dua arteri umbilikalis
Jawaban : B
Rasional: Darah yang dipompa oleh jantung janin meninggal janin melalui arteri umbilikalis. Setelah darah teroksigenasi, selanjutnya akan kembali ke vena umbilikalis. Arteri yang membawa darah tidak teroksigenasi dan sisi metabolisme dari janin dan vena membawa darah teroksigenasi dan menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, anatomi peredaran darah klien, anatomi sistem sirkulasi darah. Ingat kembali bahwa ada tiga pembuluh darah umbilikalis (dua arteri dan satu vena) dalam tali pusat.
Review: Sirkulasi darah janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 365.
4. Seorang laki-laki berusia 44 th di bawa ke IGD dengan paska kecelakaan oleh petugas kepolisian. Hasil pengkajian di peroleh pasien mengalami penurunan kesadaran. data bunyi stridor, terdapat memar di daerah klavikula bagian atas sebelah kanan, lateralisasi ke kanan, pupil unisokor, raccoon eye +, orthorea dan rinorea +, echomosis dibelakang telinga +, reflek muntah +. TD; 100/80 mmHg, frekuensi nadi: 98x/menit, frekuensi napas 26x/menit.
Apakah tindakan untuk membuka jalan napas pada kasus tersebut?
A. Head tilt
B. Chin lift
C. Jaw thrust
D. Head tilt chin lift
E. Pemasangan OPA
5. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian diperoleh data batuk berdahak, suara napas ronkhi di dada paru kanan bagian bawah, pasien sudah dalam posisi fowler. TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 104x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, suhu : 36°C, saturasi oksigen 94%.
Apakah tindakan yang tepat pda kasus tersebut?
A. Pemberian oksigen dengan Rebreathing mask
B. Kolaborasi pemberian bronkhodilator
C. Postural drainase
D. Ajarkan napas efektif
E. Anjurkan untuk banyak minum
6. Seorang laki-laki berusia 43 tahun di antar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian diperoleh data pasien suara napas wheezing, pasien memiliki riwayat Asma Bronkhiale: pasien dalam posisi duduk, tampak menggunakan otot bantu pernapasan. TD 120/70 mmHg, frekuensi napas 32x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, suhu 36°C, saturasi oksigen 93%.
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
A. Posisikan pasien semi fowler
B. Pemberian oksigen per kanule
C. Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
D. Mengajarkan batuk efektif
E. Mengkaji status respirasi
7. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat infark 4 tahun yang lalu, terdapat clubbing finger, pasien menyatakan setiap aktivitas biasa saja menyebabkan sesak napas, batuk berdahak, tidak dapat tidur, tidak ada napsu makan.TD 150/80mmHg, frekuensi napas 34x/menit, frekuensi nadi 70x/menit, suhu 37,2oC. Rontgent Hypertropy ventrikel kiri dan kanan.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
A. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
B. Ganggun bersihan jalan napas
C. Gangguan isntirahat dan tidur
D. Penurunan curah jantung
E. Pola napas tidak efektif
8. Seorang perempua berusia 25 tahun dirawat di ruang IGD dengan KLL. Hasil pengkajian didapatkan fraktur pelvis, keluar darah dari orificium uretra externa, pasien tampak lemah, terdengar pasien mengerang, GCS 10, akral dingin, Kandung kemih penuh. TD 90/60mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuesi napas 26x/menit, suhu 36,4oC. Hb 8gr/dl, BB 40 kg.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
A. Pasang infus 2 jalur
B. Berikan oksige dengan NRM
C. Siapkan Tranfusi Darah
D. Pasang Dower kateter
E. Bebat daerah pelvis
Sumber : KBS UKOM KEPERAWATAN (D3 & S1) INDONESIA
Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.
Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.
Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.
0 komentar