Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 62 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya
contoh soal ukom perawat |
Contoh Soal Uji Kompetensi Nasional Indonesia
Terdapat 9 buah contoh soal UKOM Ners dan D3 dan kunci jawabannya
1. Perawat yang telah lama bekerja pada fasilitas perawatab kronis merencanakan tugas keperawatan untuk klien di unit perawatan. Perawat harus merawat empat klien dan mempunyai seorang perawat vokasional berlisensi serta tiga asisten perawat yang tidak berlisensi di tim keperawatannya. Klien manakah yang paling tepat untuk perawat vokasional berlisensi ?
A. Klien yang membutuhkan mandi tempat tidur
B. Klien tua yang membutuhkan perubahan posisi secara berkala
C. Klien yang memerlukan pemeriksaan tanda vital per jam
D. Klien yang memerlukan irigasi abdomen dan penggantian balutan tiap tiga jam
E. Klien yang memerlukan oksigenasi.
Jawaban : D
Rasional: ketika memberikan tugas delegasi keperawatan, perawat perlu memperhatikan tingkat keterampilan dan pendidikan staf. Memberikan mandi ditempat tidur, membantu memindahkan posisi secara berkala, dan melakukan pengukuran tanda-tanda vital dapat dilakukan oleh asisten perawat yang bum terlisensi. Perawat vokasional yang telah berlisensi terlatih untuk melakukan irigasi luka dan penggantian balutan, perawat ini sangat tepat untuk klien yang memerlukan tindakan tersebut.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL: fokus pada subjek, tugas yang diberikan kepada perawat vokasi dan perhatikan kata kunci yabg paling tepat ingat kembali, tingakat pendidikan dan jenia pekerjaan yang di inginkan oleh perawat. Pedoman aturan tindakan perawatan dan tenaga kerja peelu diperhatikan saat memberikan delegasi dan memberi tugas. Pilihan A,B,C dan E dapat di abaikan karena tindakan tersebut adalah tindakan non invasif yang dapat di kerjakan oleh asisten perawat.
REVIEW : prinsip dan panduan pemberian delegasi tugas
KOMPETENSI: praktik profesional,Etis, Legal dan peka budaya.
DOMAIN: pengetahuan prosedur
KEILMUAN : managemant
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : preventif
KEBUTUHAN DASAR: belajar
SISTEM TUBUH : pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA : huber ( 2010 ), pp.244-247.
2. Seorang perawat bertugas di pusat rehabilitas sedang merencanakan asuhan keperawatan selama sehari. Klien manakah yang dapat dipercayakan kepada tenaga pembantu perawat ?
A. Klien mendapatkan tirah baring dan membutuhkan pemeriksaan balans urine 24 jam.
B. Klien yang direncanakan untuk dipindahkan ke rumah sakit untuk kateterisasi jantung
C. Klien yang masuk ke pusat rahabilitasi sehari sebelumnya setelah prosedur amputasi di bawah lutut.
D. Klien yang direncanakan pulang ke rumah setelah menjalani rehabilitasi untuk hip replacement
E. Klien dengan tirah baring total dalam keadaan tidak sadar.
Jawaban : A
Rasional: seorang perawat secara legal bertangung jawab untuk merencanakan perawatan klien dan mengalokasikan pelimpahan tugas sesuai dengan petunjuk praktik perawat, UU keperawatab, dan deskripsi tugas yang di berikan pemberi kerja. Klien yang baru saja menjalani amputasi di bawah lutut membutuhkan dukungan fisiologis dan psikologis untuk memulai program rehabilitas. Klien yang di rencanakan untuk pulang akan membutuhkan pemantapan cara perawatan di rumah. Seorang klien yang di rencanakan menjalani kateterisasi jantung membutuhkan perawatan secara fisiologis. Tenaga pembantu perawat mendapatkan pelatihan untuk merawat klien tirah baring yang membutuhkan pemeriksaan balans urine perawat perlu memberikan intruksi kepada TPP untuk menjalankan tugas tersebut, namun tugas tersebut termasuk kedalam deskripsi tugas dan peran seorang asisten perawat /TPP.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL : fokus pada subjek, penugasan pada asisten perawat / TPP. Pertanyaan pada butir soal ini mempertanyakan deskripsi pada tugas staf keperawatan dan hak klien. Dengan mengeliminasi tugas-tugas yang tidak semestinya dilakuman oleh TPP, anda akan mudah untuk menjawab pertannyaan ini.
REVIEW : tanggung jawab yang berhubungan dengan pelimpahan tugas
KOMPETENSI: praktik profesional,Etis, Legal dan peka budaya.
DOMAIN: pengetahuan prosedur
KEILMUAN : managemant
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : preventif
KEBUTUHAN DASAR: aman dan nyaman
SISTEM TUBUH : pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA : Dewit, D & kumagi C.( 2013 ) medical-surgical nursing. Concepts & praktisipp. (2nd,ed,pp,) st luis saundraes.
3. Perawat berencana untuk memberikan tindakan pencegahan kejang pada klien yg sedang dirawat di UGD. Manakah langkah langkah yg harus dicantumkan perawat pada perencanaannya untuk memastikan keamanan klien ?
A. Menempatkan tempat tidur dalam posisi yg tinggi
B. Meletakkan spatula lidah di tempat tidur bagian atas.
C. Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping t4 tidur.
D. Meletakkan air minum di dekat klien.
E. Melepaskan akses intravena dan selang infus.
Jawaban : C
Rasional: tindakan pencegahan kejang dapat bervariasi, tetapi umumnya memiliki keamanan. Pada umumnya, alat bantu napas, oksigen,dan alat suction tetap tersedia di samping tempat tidur klien. Pagar disamping tempat tidur diberikan lapisan yg empuk, dan tempat tidur tetap di posisi terendah. Klien terpasang infus di tempat yang mudah diakses jika obat antikonvulsan harus dberikan. Penggunaan spatula lidah sangat kontroversial, dan tidak boleh diletakkan ditempat tidur. Menekan lidah dengan spatula saat terjadi kejang sering mencederai klien yg menggigit selama kejang. Risikonya meliputi: menghalangi jalan napas jika penempatannya tidak tepat,gigi klien pecah,dan risiko berikutnya aspirasi fragmen gigi. Jika klien memiliki aura sebelum kejang, hal ini memungkinkan perawat memiliki cukup waktu untuk menempatkan orofaringeal tube sebelum kejang terjadi.
Strategi Mengerjakan Soal: perhatikan subjek,pencegahan kejang. Evaluasi pertanyaan ini dari perspektif yg menyebabkan bahaya bagi klien. Tidak ada bahaya dapat terjadi pada klien dari beberapa pilihan jawaban yg ada, kecuali menempatkan tempat tidur pada posisi tinggi dan menggunakan spatula lidah.
Review: Pencegahan kejang
Kompetensi: Asuhan dan manajemen Askep
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
4. Perawat sedang mempersiapkan untuk memberi penjelasan pada klien pada klien yg akan menjalani operasi katarak dan pemasangan lensa intraokuler implan. Manakah tindakan perawatan di rumah yg harus Anda masukan dalam rencana?
A. Untuk melakukan aktivitas gerakan yg membungkukan badan.
B. Untuk menghubungi dokter bedah jika terjadi goresan pada mata.
C. Untuk menempatkan penutup mata pada mata yang dioperasi saat tidur.
D. Episode nyeri berat pada mata diharapkan tetap berlangsung.
E. Untuk memghubungi dokter bedah jika terjadi peningkatan ketajaman penglihatan.
Jawaban: C
Strategi Mengerjakan Soal:
Setelah operasi mata, perasaan tergores dan tidak nyaman pada mata akan terjadi pada mata yg dioperasi dan biasanya berkurang dengan pemberian analgesik. Jika nyeri pada mata semakin parah, klien harus menghubungi dokter bedah bahwa hal ini mengindikasikan perdarahan, infeksi atau penurunan tekanan intraokuler. Perawat juga meminta klien untuk melaporkan adanya drainase yg kental (nanah) kemerahàn, atau penurunan ketajaman penglihatan. Klien diminta untuk memasang pelindung mata pada mata yg dioperasi saat ia tidur untuk melindungi mata terhadap injury selama ia tidur dan untuk mencegah aktivitas yang meningkatkan tekanan intraokuler (ITO) saat ia membungkuk.
Strategi mengerjakan soal:
Catat subjek pada pertanyaan, operasi ekstraksi katarak. Ingat kembali bahwa mata perlu dilindungi dan bahwa perhatian terhadap adanya peningkatan TIO akan membantu menentukan perencanaan home care(perawatan di rumah).
5. Seorang anak perempuan berusia 1 tahun, dibawa oleh orangtuanya ke Puskesmas terdekat karena mengalami pembesaran kepala sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan lingkar kepala 59 cm, berat badan 8 kg, tinggi badan 72 cm, terdapat sunset sign, belum bisa berjalan, aktifitas fisik hanya di tempat tidur atau digendong oleh orangtuanya.
Pertanyaan soal: Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
B. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
C. Resiko tinggi gangguan integritas kulit
D. Resiko gangguan cairan dan elektrolit
E. Kurangnya pengetahuan orangtua
6. Hasil survey di satu kelurahan diperoleh data; jumlah penduduk 500 jiwa, Jumlah balita 75 orang, hasil data KMS 20 % balita berada pada garis kuning, 10 % berada di garis merah, 10 % balita menderita ISPA, 5 % balita menderita scabies, cakupan imunisasi Polio 70 %. Posyandu berjalan rutin dengan angka kunjungan 60 %.
Apakah prioritas masalah pada kasus diatas ?
a. Risiko meningkatnyapenyakit kelumpuhan pada balita
b. Risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada balita
c. Risiko meningkatnya gangguan penyakit kulit pada balita
d. Risiko terjadinya gangguan sistemkekebalan tubuh pada balita
e. Risiko meningkatnya angka kesakitan gangguan pernafasan pada balita
7. Hasil pengkajian komunitas di desa X, diperoleh data lansia sebanyak 286 jiwa, dari jumlah penduduk sebanyak 85% mengatakan memeriksakan kesehatan jika sakit, tidak ada posbindu, 90 % mengeluhkan adanya penyakit antara lain: hipertensi 34%, katarak 11 %, rematik 25%, penyakit jantung (7%). Penggunaan waktu senggang pada lansia 35% berkebun/pekerjaan rumah, 38 % jalan-jalan, 17% olah raga, 10% lain-lain.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Kurangnya pengetahuan lansia
b. Potensial pemberdayaan potensi lansia
c. Potensial peningkatan kesehatan lansia
d. Resiko terjadinya peningkatan penyakit vaskular
e. Resiko terjadinya penurunan kualitas hidup lansia
8. Hasil survey komunitas di Kelurahan A. ditemukan 30% ibu rumah tangga mengalami obesitas, dan tidak pernah ada kegiatan olah raga di lingkungan kelurahan tersebut. Masyarakat menyatakan tidak terdapat fasilitas olahraga di daerahnya, masyarakat senang dengan makanan yang banyak menggunakan santan.
Apakah pencegahan tersier prioritas pada kasus tersebut?
a. Membuat kelas makan sehat
b. Menjelaskan tentang makanan sehat
c. Memberikan penjelasan tentang gaya hidup sehat
d. Melakukan konseling tentang hidup sehat
e. Kolaborasi dengan ahli gizi
9. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa sejak 2 hari yang lalu. Keluarga mengatakan pasien tidak mau berbicara dengan orang lain, lebih suka menyendiri, jika diajak bicara klien tidak mau bertatap muka, pasien tampak tidak mampu mempertahankan kontak matanya dengan perawat. Pasien kadang tersenyum sendiri, seperti ada yang mengajak tersenyum.
Apakah masalah keperawatan pasien tersebut?
A. Isolasi social
B. Halusinasi
C. Harga diri rendah
D. Waham
E. Defisit perawatan diri
A. Klien yang membutuhkan mandi tempat tidur
B. Klien tua yang membutuhkan perubahan posisi secara berkala
C. Klien yang memerlukan pemeriksaan tanda vital per jam
D. Klien yang memerlukan irigasi abdomen dan penggantian balutan tiap tiga jam
E. Klien yang memerlukan oksigenasi.
Jawaban : D
Rasional: ketika memberikan tugas delegasi keperawatan, perawat perlu memperhatikan tingkat keterampilan dan pendidikan staf. Memberikan mandi ditempat tidur, membantu memindahkan posisi secara berkala, dan melakukan pengukuran tanda-tanda vital dapat dilakukan oleh asisten perawat yang bum terlisensi. Perawat vokasional yang telah berlisensi terlatih untuk melakukan irigasi luka dan penggantian balutan, perawat ini sangat tepat untuk klien yang memerlukan tindakan tersebut.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL: fokus pada subjek, tugas yang diberikan kepada perawat vokasi dan perhatikan kata kunci yabg paling tepat ingat kembali, tingakat pendidikan dan jenia pekerjaan yang di inginkan oleh perawat. Pedoman aturan tindakan perawatan dan tenaga kerja peelu diperhatikan saat memberikan delegasi dan memberi tugas. Pilihan A,B,C dan E dapat di abaikan karena tindakan tersebut adalah tindakan non invasif yang dapat di kerjakan oleh asisten perawat.
REVIEW : prinsip dan panduan pemberian delegasi tugas
KOMPETENSI: praktik profesional,Etis, Legal dan peka budaya.
DOMAIN: pengetahuan prosedur
KEILMUAN : managemant
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : preventif
KEBUTUHAN DASAR: belajar
SISTEM TUBUH : pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA : huber ( 2010 ), pp.244-247.
2. Seorang perawat bertugas di pusat rehabilitas sedang merencanakan asuhan keperawatan selama sehari. Klien manakah yang dapat dipercayakan kepada tenaga pembantu perawat ?
A. Klien mendapatkan tirah baring dan membutuhkan pemeriksaan balans urine 24 jam.
B. Klien yang direncanakan untuk dipindahkan ke rumah sakit untuk kateterisasi jantung
C. Klien yang masuk ke pusat rahabilitasi sehari sebelumnya setelah prosedur amputasi di bawah lutut.
D. Klien yang direncanakan pulang ke rumah setelah menjalani rehabilitasi untuk hip replacement
E. Klien dengan tirah baring total dalam keadaan tidak sadar.
Jawaban : A
Rasional: seorang perawat secara legal bertangung jawab untuk merencanakan perawatan klien dan mengalokasikan pelimpahan tugas sesuai dengan petunjuk praktik perawat, UU keperawatab, dan deskripsi tugas yang di berikan pemberi kerja. Klien yang baru saja menjalani amputasi di bawah lutut membutuhkan dukungan fisiologis dan psikologis untuk memulai program rehabilitas. Klien yang di rencanakan untuk pulang akan membutuhkan pemantapan cara perawatan di rumah. Seorang klien yang di rencanakan menjalani kateterisasi jantung membutuhkan perawatan secara fisiologis. Tenaga pembantu perawat mendapatkan pelatihan untuk merawat klien tirah baring yang membutuhkan pemeriksaan balans urine perawat perlu memberikan intruksi kepada TPP untuk menjalankan tugas tersebut, namun tugas tersebut termasuk kedalam deskripsi tugas dan peran seorang asisten perawat /TPP.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL : fokus pada subjek, penugasan pada asisten perawat / TPP. Pertanyaan pada butir soal ini mempertanyakan deskripsi pada tugas staf keperawatan dan hak klien. Dengan mengeliminasi tugas-tugas yang tidak semestinya dilakuman oleh TPP, anda akan mudah untuk menjawab pertannyaan ini.
REVIEW : tanggung jawab yang berhubungan dengan pelimpahan tugas
KOMPETENSI: praktik profesional,Etis, Legal dan peka budaya.
DOMAIN: pengetahuan prosedur
KEILMUAN : managemant
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : preventif
KEBUTUHAN DASAR: aman dan nyaman
SISTEM TUBUH : pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA : Dewit, D & kumagi C.( 2013 ) medical-surgical nursing. Concepts & praktisipp. (2nd,ed,pp,) st luis saundraes.
3. Perawat berencana untuk memberikan tindakan pencegahan kejang pada klien yg sedang dirawat di UGD. Manakah langkah langkah yg harus dicantumkan perawat pada perencanaannya untuk memastikan keamanan klien ?
A. Menempatkan tempat tidur dalam posisi yg tinggi
B. Meletakkan spatula lidah di tempat tidur bagian atas.
C. Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping t4 tidur.
D. Meletakkan air minum di dekat klien.
E. Melepaskan akses intravena dan selang infus.
Jawaban : C
Rasional: tindakan pencegahan kejang dapat bervariasi, tetapi umumnya memiliki keamanan. Pada umumnya, alat bantu napas, oksigen,dan alat suction tetap tersedia di samping tempat tidur klien. Pagar disamping tempat tidur diberikan lapisan yg empuk, dan tempat tidur tetap di posisi terendah. Klien terpasang infus di tempat yang mudah diakses jika obat antikonvulsan harus dberikan. Penggunaan spatula lidah sangat kontroversial, dan tidak boleh diletakkan ditempat tidur. Menekan lidah dengan spatula saat terjadi kejang sering mencederai klien yg menggigit selama kejang. Risikonya meliputi: menghalangi jalan napas jika penempatannya tidak tepat,gigi klien pecah,dan risiko berikutnya aspirasi fragmen gigi. Jika klien memiliki aura sebelum kejang, hal ini memungkinkan perawat memiliki cukup waktu untuk menempatkan orofaringeal tube sebelum kejang terjadi.
Strategi Mengerjakan Soal: perhatikan subjek,pencegahan kejang. Evaluasi pertanyaan ini dari perspektif yg menyebabkan bahaya bagi klien. Tidak ada bahaya dapat terjadi pada klien dari beberapa pilihan jawaban yg ada, kecuali menempatkan tempat tidur pada posisi tinggi dan menggunakan spatula lidah.
Review: Pencegahan kejang
Kompetensi: Asuhan dan manajemen Askep
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
4. Perawat sedang mempersiapkan untuk memberi penjelasan pada klien pada klien yg akan menjalani operasi katarak dan pemasangan lensa intraokuler implan. Manakah tindakan perawatan di rumah yg harus Anda masukan dalam rencana?
A. Untuk melakukan aktivitas gerakan yg membungkukan badan.
B. Untuk menghubungi dokter bedah jika terjadi goresan pada mata.
C. Untuk menempatkan penutup mata pada mata yang dioperasi saat tidur.
D. Episode nyeri berat pada mata diharapkan tetap berlangsung.
E. Untuk memghubungi dokter bedah jika terjadi peningkatan ketajaman penglihatan.
Jawaban: C
Strategi Mengerjakan Soal:
Setelah operasi mata, perasaan tergores dan tidak nyaman pada mata akan terjadi pada mata yg dioperasi dan biasanya berkurang dengan pemberian analgesik. Jika nyeri pada mata semakin parah, klien harus menghubungi dokter bedah bahwa hal ini mengindikasikan perdarahan, infeksi atau penurunan tekanan intraokuler. Perawat juga meminta klien untuk melaporkan adanya drainase yg kental (nanah) kemerahàn, atau penurunan ketajaman penglihatan. Klien diminta untuk memasang pelindung mata pada mata yg dioperasi saat ia tidur untuk melindungi mata terhadap injury selama ia tidur dan untuk mencegah aktivitas yang meningkatkan tekanan intraokuler (ITO) saat ia membungkuk.
Strategi mengerjakan soal:
Catat subjek pada pertanyaan, operasi ekstraksi katarak. Ingat kembali bahwa mata perlu dilindungi dan bahwa perhatian terhadap adanya peningkatan TIO akan membantu menentukan perencanaan home care(perawatan di rumah).
5. Seorang anak perempuan berusia 1 tahun, dibawa oleh orangtuanya ke Puskesmas terdekat karena mengalami pembesaran kepala sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan lingkar kepala 59 cm, berat badan 8 kg, tinggi badan 72 cm, terdapat sunset sign, belum bisa berjalan, aktifitas fisik hanya di tempat tidur atau digendong oleh orangtuanya.
Pertanyaan soal: Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
B. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
C. Resiko tinggi gangguan integritas kulit
D. Resiko gangguan cairan dan elektrolit
E. Kurangnya pengetahuan orangtua
6. Hasil survey di satu kelurahan diperoleh data; jumlah penduduk 500 jiwa, Jumlah balita 75 orang, hasil data KMS 20 % balita berada pada garis kuning, 10 % berada di garis merah, 10 % balita menderita ISPA, 5 % balita menderita scabies, cakupan imunisasi Polio 70 %. Posyandu berjalan rutin dengan angka kunjungan 60 %.
Apakah prioritas masalah pada kasus diatas ?
a. Risiko meningkatnyapenyakit kelumpuhan pada balita
b. Risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada balita
c. Risiko meningkatnya gangguan penyakit kulit pada balita
d. Risiko terjadinya gangguan sistemkekebalan tubuh pada balita
e. Risiko meningkatnya angka kesakitan gangguan pernafasan pada balita
7. Hasil pengkajian komunitas di desa X, diperoleh data lansia sebanyak 286 jiwa, dari jumlah penduduk sebanyak 85% mengatakan memeriksakan kesehatan jika sakit, tidak ada posbindu, 90 % mengeluhkan adanya penyakit antara lain: hipertensi 34%, katarak 11 %, rematik 25%, penyakit jantung (7%). Penggunaan waktu senggang pada lansia 35% berkebun/pekerjaan rumah, 38 % jalan-jalan, 17% olah raga, 10% lain-lain.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Kurangnya pengetahuan lansia
b. Potensial pemberdayaan potensi lansia
c. Potensial peningkatan kesehatan lansia
d. Resiko terjadinya peningkatan penyakit vaskular
e. Resiko terjadinya penurunan kualitas hidup lansia
8. Hasil survey komunitas di Kelurahan A. ditemukan 30% ibu rumah tangga mengalami obesitas, dan tidak pernah ada kegiatan olah raga di lingkungan kelurahan tersebut. Masyarakat menyatakan tidak terdapat fasilitas olahraga di daerahnya, masyarakat senang dengan makanan yang banyak menggunakan santan.
Apakah pencegahan tersier prioritas pada kasus tersebut?
a. Membuat kelas makan sehat
b. Menjelaskan tentang makanan sehat
c. Memberikan penjelasan tentang gaya hidup sehat
d. Melakukan konseling tentang hidup sehat
e. Kolaborasi dengan ahli gizi
9. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa sejak 2 hari yang lalu. Keluarga mengatakan pasien tidak mau berbicara dengan orang lain, lebih suka menyendiri, jika diajak bicara klien tidak mau bertatap muka, pasien tampak tidak mampu mempertahankan kontak matanya dengan perawat. Pasien kadang tersenyum sendiri, seperti ada yang mengajak tersenyum.
Apakah masalah keperawatan pasien tersebut?
A. Isolasi social
B. Halusinasi
C. Harga diri rendah
D. Waham
E. Defisit perawatan diri
Sumber : KBS UKOM (D3 & Ners) Indonesia
Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.
Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.
Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.
0 komentar