Contoh Soal Uji Kompetensi Ners 2018, 2019 ke 66

2/11/2018 06:48:00 AM

Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 66 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya


kumpulan soal ukom perawat, uji kompetensi, uji kompetensi perawat, UKNI, kisi-kisi ukom, materi ukom, soal dan pembahasan ukom, kunci jawaban ukom, UKOM, kisi-kisi ukom, kisi ukom perawat, ukom perawat 2017, ukom perawat 2018, ukom perawat 2019, materi ukom, kumpulan ukom, kumpulan ukom perawat, kumpulan soal uji kompetensi perawat, kumpulan soal uji kompetensi perawat terbaru, kumpulan soal uji kompetensi perawat lengkap, UKOM D3, UKOM Ners, UKOM Keperawatan, uji kompetensi D3, uji kompetensi Ners
UKOM Keperawata D3 Ners

Contoh UKNI UKOM Keperawatan


Terdapat 6 buah latiahan uji kompetensi keperawatan Lengkap dengan Pembahasannya



1. Seorang Seorang anak mengalami fraktur basis kranil. Manakah rekomendasi dokter yang seharusnya ditanyakan oleh perawat?

A. Pembatasan asupan jumlah cairan
B. Pemasangan kateter urin yang menetap
C. Jaga kepatenan akses intravena
D. Penghisapan lendir melalui Nasotrakea jika diperlukan
E. Pembatasan konsumsi garam

Jawaban : D
Rasional: hisap lendir melalui naso traceal adalah kontraindikasi pada kondisi anak pada fraktur basis kranii, Hal itu di karenakan lokasis cidera. Selang pada hisap lendir dapat menembus  kedalam otak. Cairan di batsi untuk mencegah kelebihan cairan. Anak mungkin akan membutuhkan kateter urine untuk memantau asupan dan haluaran cairan. Akese IV di pertahankan untuk memberikan cairan dan obat-obatan, jika di perlukan.

Strategi Mengerjakan soal: fokus pada subjek, yaiti rekomendasi yang seharusnya ditanyakan oleh perawat. Perhatikan  bahwa pilihan A, B dan C  memiliki kesamaan makna yaitu semua pilihan tersebut ditujukan untuk pemantauan asupan dan haluaran cairan.
Review: fraktur basis kranii
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: saraf dan prilaku
Daftar pustaka: hockenbarry wilson (2013), p 944.



2.
Antagonis ( H-2) reseptor histamin akan diresepkan untuk klien obat manakah di bawah ini yang merupakan antagonia reseptor hiatamin yg harus di pahami oleh perawat?

A. Antasida
B. Ranitidin
C. Esomeprazol
D. Lansoprazol
E. Metoclorpramide

Jawaban : B
Rasional: antagonis H-2 Reseptor menekan sekresi asam lambung, menurunkan gejala panas dalam perut,  dan mencegah komplikasi dari penyakit ulkus peptikum. Obat ini juga menekan sekresi asam lambung dan sering di gunakan untuk mengatsi pwnyakit ulkus aktif. Esofagitis erosif, dan kondisi hipersekresi patologis obat di pilihan jawaban yang lain adalah inhibitor proton pump.

Strategi Mengerjakan soal: perhatikan subjek obat yang diklarifikasikan sevbagai antagonis H-2 reseptor ingat. Ingat  bahwa obat dengan nama yang ber akhiran -din akan membantu anda menjawab pertnyaan pilihan A dan pilihan E merupakan antiemetik juga, ingat  bahwa obat yang namanya berakhiran -zole merupakan  obat inhibitor proton pump.



3.
Perawat sedang membantu melakukan defribrilasi pada klien dengan fibrilasi ventrikular. Setelah memasang paddles di dada klien dan sebelum mengisi daya intervensi manakah yang seharusnya dilakukan ?

A. Pastikan bahwa klien telah diintubasi
B. Atur defibrilator ke mode "sinkronisasi"
C. Berikan amiodaron intravena per bolus
D. Konfrirmasi bahwa irama jantung benar fibrilasi ventrikular
E. Pastikan nitroglycerin patch sudah terpasang

Jawaban : D
Rasional: samapi defibrilator di tempelkan dan di isi daya, klien di resusitasi dengan resusitasi dengan kardio polmunal. Saat defibrilator ditempelkan.  Elektrokardiagram di cek untuk memperifikasi bahwa irama jantung memang benar fibrilasi ventrikuler  atau takikardi ventrikuler tanpa nadi. Leads juga di cek koneksinya. Jika ada nitroglycerin patch, segera pindahkan. Klien tidak perlu diintubasi saat melakukan difibrilasi. Meain tidak diset untuk sinkronisasi. Amiodaron  mungkin diberikan kemudian. Tetapi tidak di butuhkan sebelum defibrilasi.

Strategi Mengerjakan soal: perhatikan kata penanda. Fibrilasi ventrikuler. Perhatikan  bahwa pilihan yang benar adalah yang langsung menunjukan kejadian dan langsung melakukan pengkajian pada klien
Review: Defibrilasi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: jantung, pembuluh darah dan siatem limfatiky
Daftar pustaka: ignatavicus, workman (2013). Pp 737-738



4.
Perawat memberikan petunjuk pada klien diabetes mellitus yang baru pulih dari diabetik ketoadosis (DKA) mengenai pengambilan tes untuk pencegahan kambuhnya serangan. Petunjuk manakah yang penting ditekankan oleh perawat?

A.  Makan 6 kali dalam jumlah kecil tiap hari
B.  Tes kadar keton urin
C.  Monitor glukosa darah dengan sering
D.  Lakukan follow up kesehatan yang memadai
E.  Makan secara teratur sesuai anjuran diet

Jawaban : C
Rasional: Pendidikan kesehatan pada klien setelah perawatan DKA harus menekankan pada kebutuhan monitoring glukosa darah antara 4 sampai 5 kali perhari. Penting juga diinstruksikan kepada klien untuk memberitahukan kepada tenaga kesehatan bila serangan terjadi. Adanya keton urin mengindikasikan bahwa DKA terjadi. Klien harus makan dengan kandungan gizi seimbang, termasuk snack seperti yang dianjurkan.

Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, cegah terjadinya diabetik ketoadosis. Ingat bahwa perawatan DKA berfokus pada mempertahankan kadar glukosa yang sesuai. Makan 6 kali sehari porsi kecil bukanlah perwatan untuk diabetes. Tinfdakan follow up bukan untuk mencegah DKA. Mengecek kadar keton urin tidak mencegah DKA namun membantu memastikan diagnosa.



5.
Sulfisoxazole 1 g per oral empat kali sehari diresepkan untuk remaja dengan infeksi saluran kemih. Label obat berbunyi "tablet 500 mg " perawat telah menetapkan bahwa dosis pemberian adalah aman. Berapa banyak tablet perdosis  yang di berikan perawata kepada remaja

A. 1/2 tablet
B. 1 tablet
C. 2 tablet
D. 3 tablet
E. 2 1/2 tablet

Jawaban : C
Rasional: mengubah 1 gram ke miligram, di ketahui bahwa 1000 mg = 1g ketika mengkonversi dari gram ke miligram (besar ke kecil ), pindahkan titik desimal tiga digit kekanan : 1 gram = 1000 mg. Selanjutnya gunakan rumus untuk menghitung dosis yg tepat.
Rumus=  yang dibutuhkan : yang tersedia X tablet =
1000mg : 500mg X tablet = 2.
Strategi Mengerjakan soal: fokus pada subjek, tablet per dosis. Pertama konversikan gram ke miligram. Selanjutnya gunakan rumus untuk menentukan dosis yang tepat dan verifikasi jawaban menggunakan kalkulator.
Review: perhitungan obat
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: ginjal dan saluran kemih
Daftar pustaka: potter et al ( 2013), pp.574-575



6.
Perawat sedang membantu klien yang sedang dilakukan induksi persalinanpada usia kehamilan 41 minggu. Klien mengalami kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3 menit, dengan durasi kontraksi 60 detik. Sebuah monitor denyut jantung janin telah terpasang. Rata-rata denyut jantung janin antara 120 sampai 122 kali per menit  selama satu jam. Apakah tindakan prioritas?

A. Memberitahukan pada petugas kesehatan yang lain
B. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)
C. Memebrikan oksigen masker 8 sampai 10 lpm
D. Menghubungi keluarga klien jika keluarga belum ada ditempat
E. Meningkatkan jumlah tetes cairan infus

Jawaban : B
Rasional: Tindakan keperawatan prioritas adalah menghentikan infus oksitoksin. Oksitoksin dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan penurunan oksigen plasenta, menyebabkan penurunan beberapa kondisi. Setelah menghentikan oksitoksin perawat harus mengatur posisi klien. Memberikan oksigen, meningkatkan tetesan cairaran IV (cairan infus tanpa oksitoksin), dan meberotahukan pada petugas kesehatan yang lain adalah tindakan yang dapat diambil dalam situasi ini. Menghubungi keluarga klien bukan tindakan prioritas saat ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada kata kunci “prioritas.” Fokus pada data pertanyaan dan perhatikan kalimat sedang melakukan induksi persalinan dan pilihan yang tepat. Serta ingat kembali kebutuhan fisiologis merupakan prioritas di atas kebutuhan psikologis.
Review: Perawatan pada klien yang mendapatkan oksitoksin (Pitocin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 804-805.



Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan  kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.

Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.

0 komentar