Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 67 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya
uji kompetensi D3 & Ners |
Kumpulan Uji Kompetensi Keperawatan ~ UKNI
Terdapat 6 buah materi soal beserta kunci jawaban dan pembahasannya
1. Seorang perawat mencatat bahwa klien dengan diabetes tipe I mengalami lipodystrophy pada kedua paha atas. Manakah informasi selanjutnya yang harus didapatkan perawat selama proses pengumpulan data?
A. Rencana rotasi lokasi untuk injeksi
B. Konsistensi hasil aspirasi
C. Persiapan area yang akan diinjeksi
D. Sudut dimana pemberian obat akan diberikan
E. Merencanakan obat peroral
Jawaban : A
Rasional: Liposdistrofi (adalah hipertrofi pada jaringan subkutan tempat injeksi) terjadi pada beberapa klien diabetes saat tempat injeksi yang sama digunakan dalam waktu lama. Klien kemudian diminta untuk merotasi tempat injeksi untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan kulit. Persiapan tempat, aspirasi, dan sudut penyuntikan insulin tidak menyebabkan kerusakan jaringan.
Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, Liposdistrofi. Ingat bahwa liposdistrofi adalah hypertrophy jaringan subkutan pada tempat penyuntikan.
2. Seorang perawat memastikan lokasi fistula arteriovenosus pada lengan kiri klien untuk mempersiapkan tindakan hemodialisis. Indikasi manakah yang menunjukkan bahwa fistula dimaksud telah paten?
A. Terdapat denyutan pada fistula saat dipalpasi
B. Kehadiran nadi radialis pada lengan kiri
C. Hilangnya suara desiran pada fistula saat diauskultasi
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 3 detik pada kuku di jari tangan kiri
E. Kehadiran nadi ulnaris pada pergelangan tangan kiri.
Jawaban : A
Rasional: Seorang perawat memastikan fistula dengan mempalpasi untuk adanya denyutan atau suara desiran saat auskultasi. Kehadiran denyutan atau suara desiran mengindikasikan kepatenan fistula. Meski nadi radialis pada pergelangan tangan kiri dan CRT kurang dari 3 detik pada jari tangan kiri adalah kondisi normal yang diharapkan, kedua hal tersebut tidak memastikan kepatenan dari fistula.
Strategi mengerjakan soal: Hilangkan pilihan B, D, dan E terlebih dahulu karena ketiganya mirip dan serupa, dan mengukur kecukupan sirkulasi pada area distal ekstremitas, bukan memastikan fistula. Dari sisa pilihan yang ada, fokus pada subjek dan perhatikan kata ‘ketiadaan’ dalam pilihan C untuk mengarahkan pada pilihan yang benar.
3. Seorang klien dengan diabetes mellitus tipe I memanggil perawat untuk melaporkan terjadinya episode hipoglikemia berulang. Manakah dari pernyataan klien yang mengindikasikan pemahaman yang benar mengenai insulin Humulin N dan latihan fisisk?
A. “Saya tidak harus latihan fisik setelah makan siang”
B. “Saya tidak harus latihan fisik setelah sarapan pagi”
C. “Saya tidak harus latihan fisik pada larut malam”
D. Saya tidak harus latihan fisik pada siang hari”
E. “Saya tidak harus latihan fisik pada pagi hari”
Jawaban : D
Rasional: Reaksi hipoglikemi dapat terjadi sebagai respons terhadap peningkatan latihan fisik. Klien seharusnya menghindari latihan fisik selama waktu puncak insulin. Puncak insulin Humulin N pada 12 sampai 24 jam. Karena itu latihan fisik siang hari tidak dilakukan selama waktu puncak kadar obat.
Strategi mengerjakan soal: Catat subjek, waktu yang paling tepat dari reaksi hipoglikemi. Ingat kembali waktu puncak insulin Humulin N akan mengarahkan anda pada pilihan waktu siang hari.
4. Perawat di klinik sedang melakukan tinjauan pada catatan medis seorang anak yang baru saja di kunjungi oleh petugas kesehatan yang terdiagnosis dengan suspek stenosis aorta. Manifeatasi klinis spesifik yang di harapkan perawat untuk tertulis terkait dengan kelainan tersebut adalah :
A. Pucat
B. Hiperaktifitas
C. Intolerasi terhadap latihan
D. Gangguan pencernaan
E. Kesulitan bernafas
Jawaban : C
Rasional: Stenosis adalah penyempitan atau striktur dari katup aorta, menyebabkan hambatan aliran darah ke ventrikel kiri, menurunkan kardiak output, hipertropi ventrikel kiri, dan tahanan vaskular paru. Anak dengan stenosis aorta menunjukkkan tanda-tanda intoleransi terhadao latihan, nyeri dada, dan pusing saat berdiri dalam jangka waktu yang lama. Pucat mungkin ada, namun tidak spesifik untuk kelainan ini saja. Kesulitan bernapas mungkin terjadi pada anak namun tidak spesifik mengindikasikan suatu stenosis aorta. Pilihan B dan Dtidak terkait kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, karateristik dari stenosis aorta. Pilihan B dan D dapat diabaikan terlebih dahulu karena pilihan tersebut tidak terkait dengan kelainan yang dimaksud. Dari pilihan yang tersisa, perhatikan kata spesifik pada soal akan mengarahkan anda pada jawaban yang benar.
Review: Stenosis aorta
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1369.
5. Klien baru saja memulai terapi pancrelipase ( pancrean MT). Perawat mengevaluasi bahwa pengobatan telah berfungsi optimal jika terdapat gambaran informasi yang mana di bawah ini ?
A. Penurunan berat badan
B. Nyeri seperti jantung terbakar
C. Reduksi steatthorea
D. Hilangnya nyeri abdomen
E. Hilang rasa mual dan muntah
Jawaban : C
Rasional: pancrealipase (pancrease MT) adalah enzim pancreas yg di gunakan klien sebagai bantuan proses pencernaan. obat akn bekerja untuk mengurangi terjadinya steattorhea ( lemak pada feses ). Efek lain yang di harapkan adalah memperbaiki status nutrisi. Karena tidak bermanfaat mengobati nyeri abdomen dan dada rasa terbakar penggunaan obat tersebut akan menimbulkan pertambahan berat badan, bukan penurunan berat badan jika membantu pencernaan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah , efek obat optimal yang di harapkan sesuai nama obat. Gunakan pengetahuan fiaiologis pancreas untuk membabtu mengarahka anda memilih jawabab yg tepat.
Review: pancrealipase
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: eliminasi
Sistem tubuh ; pencernaan dan hepatobilier
Daftar pustaka: hodshon, kizior ( 2015 ),pp. 919-920
6. Klien dengan riwayat penyakit paru beresiko terjadi asidosis respiratorik. Tanda dan gejala mana yang harus dilakukan pengkajian perawat untuk karateristik kelainan itu?
A. Bradikardi dan hiperaktifitas
B. Penurunan rerata dan kedalaman pernapasan
C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung
D. Bradipnea, pusing, parestesi
E. Irama napas tidak teratur, dan berkeringat banyak
Jawaban : C
Rasional: Ketika klien mengalami asidosis respiratorik, rerata kedalaman pernapasan meningkat sebagai kompensasi. Klien juga mengalami sakit kepala sulit tidur; perubahan status mental, seperti mengantuk dan bingung; gangguan visual; diaforesis; sianosis karena hipoksia menjadi semakin akut; hiperkalemia; nadi cepat dan ireguler; serta distrimia. Pilihan A, B, D, dan E tidak secara spesifik berhubungan dengan kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek manifestasi klinis yang berhubungan dengan asidosis respiratorik, dan gunakan pengetahuan tentang tanda dan gejala asidosis respiratorik untuk menjawab soal. Abaikan pilihan B dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa dan menuliskan rerata penurunan pernapasan. Ingat bahwa sakit kepala, sulit tidur dan bingung muncul pada asidosis respiratorik.
Review: Manifestasi dari asidosis respiratorik
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204
A. Rencana rotasi lokasi untuk injeksi
B. Konsistensi hasil aspirasi
C. Persiapan area yang akan diinjeksi
D. Sudut dimana pemberian obat akan diberikan
E. Merencanakan obat peroral
Jawaban : A
Rasional: Liposdistrofi (adalah hipertrofi pada jaringan subkutan tempat injeksi) terjadi pada beberapa klien diabetes saat tempat injeksi yang sama digunakan dalam waktu lama. Klien kemudian diminta untuk merotasi tempat injeksi untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan kulit. Persiapan tempat, aspirasi, dan sudut penyuntikan insulin tidak menyebabkan kerusakan jaringan.
Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, Liposdistrofi. Ingat bahwa liposdistrofi adalah hypertrophy jaringan subkutan pada tempat penyuntikan.
2. Seorang perawat memastikan lokasi fistula arteriovenosus pada lengan kiri klien untuk mempersiapkan tindakan hemodialisis. Indikasi manakah yang menunjukkan bahwa fistula dimaksud telah paten?
A. Terdapat denyutan pada fistula saat dipalpasi
B. Kehadiran nadi radialis pada lengan kiri
C. Hilangnya suara desiran pada fistula saat diauskultasi
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 3 detik pada kuku di jari tangan kiri
E. Kehadiran nadi ulnaris pada pergelangan tangan kiri.
Jawaban : A
Rasional: Seorang perawat memastikan fistula dengan mempalpasi untuk adanya denyutan atau suara desiran saat auskultasi. Kehadiran denyutan atau suara desiran mengindikasikan kepatenan fistula. Meski nadi radialis pada pergelangan tangan kiri dan CRT kurang dari 3 detik pada jari tangan kiri adalah kondisi normal yang diharapkan, kedua hal tersebut tidak memastikan kepatenan dari fistula.
Strategi mengerjakan soal: Hilangkan pilihan B, D, dan E terlebih dahulu karena ketiganya mirip dan serupa, dan mengukur kecukupan sirkulasi pada area distal ekstremitas, bukan memastikan fistula. Dari sisa pilihan yang ada, fokus pada subjek dan perhatikan kata ‘ketiadaan’ dalam pilihan C untuk mengarahkan pada pilihan yang benar.
3. Seorang klien dengan diabetes mellitus tipe I memanggil perawat untuk melaporkan terjadinya episode hipoglikemia berulang. Manakah dari pernyataan klien yang mengindikasikan pemahaman yang benar mengenai insulin Humulin N dan latihan fisisk?
A. “Saya tidak harus latihan fisik setelah makan siang”
B. “Saya tidak harus latihan fisik setelah sarapan pagi”
C. “Saya tidak harus latihan fisik pada larut malam”
D. Saya tidak harus latihan fisik pada siang hari”
E. “Saya tidak harus latihan fisik pada pagi hari”
Jawaban : D
Rasional: Reaksi hipoglikemi dapat terjadi sebagai respons terhadap peningkatan latihan fisik. Klien seharusnya menghindari latihan fisik selama waktu puncak insulin. Puncak insulin Humulin N pada 12 sampai 24 jam. Karena itu latihan fisik siang hari tidak dilakukan selama waktu puncak kadar obat.
Strategi mengerjakan soal: Catat subjek, waktu yang paling tepat dari reaksi hipoglikemi. Ingat kembali waktu puncak insulin Humulin N akan mengarahkan anda pada pilihan waktu siang hari.
4. Perawat di klinik sedang melakukan tinjauan pada catatan medis seorang anak yang baru saja di kunjungi oleh petugas kesehatan yang terdiagnosis dengan suspek stenosis aorta. Manifeatasi klinis spesifik yang di harapkan perawat untuk tertulis terkait dengan kelainan tersebut adalah :
A. Pucat
B. Hiperaktifitas
C. Intolerasi terhadap latihan
D. Gangguan pencernaan
E. Kesulitan bernafas
Jawaban : C
Rasional: Stenosis adalah penyempitan atau striktur dari katup aorta, menyebabkan hambatan aliran darah ke ventrikel kiri, menurunkan kardiak output, hipertropi ventrikel kiri, dan tahanan vaskular paru. Anak dengan stenosis aorta menunjukkkan tanda-tanda intoleransi terhadao latihan, nyeri dada, dan pusing saat berdiri dalam jangka waktu yang lama. Pucat mungkin ada, namun tidak spesifik untuk kelainan ini saja. Kesulitan bernapas mungkin terjadi pada anak namun tidak spesifik mengindikasikan suatu stenosis aorta. Pilihan B dan Dtidak terkait kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, karateristik dari stenosis aorta. Pilihan B dan D dapat diabaikan terlebih dahulu karena pilihan tersebut tidak terkait dengan kelainan yang dimaksud. Dari pilihan yang tersisa, perhatikan kata spesifik pada soal akan mengarahkan anda pada jawaban yang benar.
Review: Stenosis aorta
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1369.
5. Klien baru saja memulai terapi pancrelipase ( pancrean MT). Perawat mengevaluasi bahwa pengobatan telah berfungsi optimal jika terdapat gambaran informasi yang mana di bawah ini ?
A. Penurunan berat badan
B. Nyeri seperti jantung terbakar
C. Reduksi steatthorea
D. Hilangnya nyeri abdomen
E. Hilang rasa mual dan muntah
Jawaban : C
Rasional: pancrealipase (pancrease MT) adalah enzim pancreas yg di gunakan klien sebagai bantuan proses pencernaan. obat akn bekerja untuk mengurangi terjadinya steattorhea ( lemak pada feses ). Efek lain yang di harapkan adalah memperbaiki status nutrisi. Karena tidak bermanfaat mengobati nyeri abdomen dan dada rasa terbakar penggunaan obat tersebut akan menimbulkan pertambahan berat badan, bukan penurunan berat badan jika membantu pencernaan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah , efek obat optimal yang di harapkan sesuai nama obat. Gunakan pengetahuan fiaiologis pancreas untuk membabtu mengarahka anda memilih jawabab yg tepat.
Review: pancrealipase
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: eliminasi
Sistem tubuh ; pencernaan dan hepatobilier
Daftar pustaka: hodshon, kizior ( 2015 ),pp. 919-920
6. Klien dengan riwayat penyakit paru beresiko terjadi asidosis respiratorik. Tanda dan gejala mana yang harus dilakukan pengkajian perawat untuk karateristik kelainan itu?
A. Bradikardi dan hiperaktifitas
B. Penurunan rerata dan kedalaman pernapasan
C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung
D. Bradipnea, pusing, parestesi
E. Irama napas tidak teratur, dan berkeringat banyak
Jawaban : C
Rasional: Ketika klien mengalami asidosis respiratorik, rerata kedalaman pernapasan meningkat sebagai kompensasi. Klien juga mengalami sakit kepala sulit tidur; perubahan status mental, seperti mengantuk dan bingung; gangguan visual; diaforesis; sianosis karena hipoksia menjadi semakin akut; hiperkalemia; nadi cepat dan ireguler; serta distrimia. Pilihan A, B, D, dan E tidak secara spesifik berhubungan dengan kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek manifestasi klinis yang berhubungan dengan asidosis respiratorik, dan gunakan pengetahuan tentang tanda dan gejala asidosis respiratorik untuk menjawab soal. Abaikan pilihan B dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa dan menuliskan rerata penurunan pernapasan. Ingat bahwa sakit kepala, sulit tidur dan bingung muncul pada asidosis respiratorik.
Review: Manifestasi dari asidosis respiratorik
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204
Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.
Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.
Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.
0 komentar