Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 48 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya
gambaran penyakit buerger disease |
Uji Kompetensi Perawat
Terdapat 5 buah soal beserta kunci jawaban dan pembahasannya
1. Petugas memanggil petugas keamanan dan memasang restrain pada klien MRS dengan sukarelan namun menjadi berperilaku keserasan secara fisik maupun verbal saat meminta dipulangkan dari RS. Apa konsekuebsi huku yang terkait dengan intervensi yang dilakukan oleh perawat?
A. Menuduh
B. Menyalahkan
C. False Imprisonment
D. Berbohong
E. Melalaikan klien
Jawaban : C
Rasional: False imprisonment adalah tindakan yang bertujuan mengurungseseorang di tempat tertentu. Perawat dapatdituduh melakukan False imprisonment saat perawat melarang klien meninggalkan RS jika klien dengan sukarela MRS dan jika tidak ada pihak yang berwanang yang menemani klien. Penyiksaan atau pemenjaraan terkait denga pemasangan restrain pada klien di situasi yang tidak memenuhi kriteria untk melakukan intervensi tersebut. Menuduh atau menyalahkan tidak sesuai karena perawat tidak menulis maupun menyampaikan secara verbal membuat pernyataan tidak benartentang klien.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, konsekuensi hukumuntuk tidakan perawat terkait dengan prosedur MRS. Perhatikan kalimat MRS dengan sukarela akan membantu anda memilih jawaban terkait pencegahan klien yang telah MRS dengan sukarela. Pilihan jawaban yang lain tidak berhubungan dengan tindakan untuk menghalangi klien keluar RS.
Review: hak klien terkait prosedur MRS
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: jiwa
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar Pustaka: Keitner, Schwecke, Bostro (2011), p. 37; Varcarolis (2013), p. 89.
2. Perawat sedang menyiapkan rencana perawatan pada klien yang baru saja melahirkan janin yang
telah meninggal. Manakah tindakan awak sebaiknya direncanakan perawat untuk memenuhi
kebutuhan emosional klien dan pasangannya?
A. Izinkan anggota keluarga memberi nama pada bayi
B. Dorong klien untuk berbicara tentang janinnya yang meninggal
C. Izinkan klien dan pasangan untuk memeluk janin
D. Kaji persepsi klien dan pasangan terhadap peristiwa ini
E. Izinkan keluarga menangis terlebih dahulu sebelum memberikan intervensi
Jawaban : D
Rasional: Intervensi awal yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan emosional klien dan
pasangan adalah mengkaji persepsi mereka tentang peristiwa ini. Meskipun pilihan A, B, C, dan
E juga bisa menjadi bagia dari rencana perawatan, tetapi intervensi awal yang direncanakan
terlebih dahulu adal mengkaji persepsi terhadap persepsi tersebut.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda “”awal.” Gunakan tahap-tahap proses
keperawatan untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Ingat pengkajian merupakan tahap
pertamadalam proses keperawatan.
Review: Intervensi keperawatan jika terjadi kematian janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Lowdermilk (2013), p. 944-945; McKinney (2013), p. 565-566
3. Antagonis (H2)-reseptor histamin akan diresepkan untuk klien. Obat manakah di bawah ini yang
merupakan antagonis histamin yang harus dipahami oleh perawat?
A. Antasida
B. Ranitidin
C. Esomeprazol
D. Lansoprazol
E. Metoclopramide
Jawaban : B
Rasional: Antagonis H2-reseptor menekan sekresi asam lambung, menurunkan gejala panas
dalam perut, dan membantu mencegah komplikasi dari penyakit ulkus peptikum. Obat juga ini
menekan sekresi asam lambung dan sering digunakan mengatasi penyakitulkus aktif, esofagitif
erosif, dan kondisi hpersekresi patologis. Obat di pilihan jawaban yang lain adalah inhibitor
proton pump.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, obat yang diklasifikasikan sebagai Antagonis
H2-reseptor. Ingat bahwa obat denga nama yang berakhiran –din akan membantu anda
menjawab pertanyaan. Pilihan A dan E merupakan antiemetik. Juga, ingat bahwa obat yang
berakhiran –zole merupakan obat inhibitor proton pump.
4. Perawat mengkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernapsan dan tercatat bahwa
frekuensi pernapasannya 35x/menit. Berdasarkan temuan ini, tindakan manakah yang paling
tepat?
A. Berikan oksigen
B. Dokumentasikan temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Kaji ulang pernapasan setiap 15 menit
E. Cek TTV
Jawaban : B
Rasional: Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40x/menit. Frekuensi nadi apikal
adalah 90-130x/menit, dan tekanan darah rata-ratanya 90/50 mmHg. Perawat akan
mendokumentasikanhasil temuannya.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan data yang ada pada pertanyaan dan catat kata
penandanya paling tepat. Ingat kembali TTVnormal pada bayi dan mengetahui bahwa frekuensi
normal pernapasan yang teridentifikasi pada pertanyaan masih dalam batas normal akan
menunjukkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: TTV normal pad bayi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 238. 243.
5. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di RS dengan hemiparese dextra. Menurut keluarga,
awalnya pasien didapatkan jatuh lemas dan tampak pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun
masih bisa kontak. GCS E3M6Vx. TD : 130/70mmHg, N=83x/mnt, P=18x/menit. Hasil pengkajian tonus dan
kekuatan otot menurun pada sisi kanan. CT Scan didapatkan infark cerebri sinistra dan proses atrofi serebri.
Hasil EKG : Atrial Fibrilasi
Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan utama kasus diatas ?
Pilihan jawaban
A. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
B. Hambatan mobilitas fisik
C. Hambatan komunikasi verbal
D. Kerusakan mobilitas fisik
E. Penurunan curah jantung
jawaban A
Referensi
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical management
for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri:
Herdman, T. H. (2012). NANDA international nursing diagnoses: definitions &
classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical nursing critical
thinking for collaborative care. Philadelphia: Saunders Elseviers.
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Wilkinson,J & Ahern, N (2013). Buku Saku Diagnosis Keperawata dengan NIC dan
NOC. Diagnosa NANDA.Ed.9. EGC. Jakarta.
A. Menuduh
B. Menyalahkan
C. False Imprisonment
D. Berbohong
E. Melalaikan klien
Jawaban : C
Rasional: False imprisonment adalah tindakan yang bertujuan mengurungseseorang di tempat tertentu. Perawat dapatdituduh melakukan False imprisonment saat perawat melarang klien meninggalkan RS jika klien dengan sukarela MRS dan jika tidak ada pihak yang berwanang yang menemani klien. Penyiksaan atau pemenjaraan terkait denga pemasangan restrain pada klien di situasi yang tidak memenuhi kriteria untk melakukan intervensi tersebut. Menuduh atau menyalahkan tidak sesuai karena perawat tidak menulis maupun menyampaikan secara verbal membuat pernyataan tidak benartentang klien.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, konsekuensi hukumuntuk tidakan perawat terkait dengan prosedur MRS. Perhatikan kalimat MRS dengan sukarela akan membantu anda memilih jawaban terkait pencegahan klien yang telah MRS dengan sukarela. Pilihan jawaban yang lain tidak berhubungan dengan tindakan untuk menghalangi klien keluar RS.
Review: hak klien terkait prosedur MRS
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: jiwa
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar Pustaka: Keitner, Schwecke, Bostro (2011), p. 37; Varcarolis (2013), p. 89.
2. Perawat sedang menyiapkan rencana perawatan pada klien yang baru saja melahirkan janin yang
telah meninggal. Manakah tindakan awak sebaiknya direncanakan perawat untuk memenuhi
kebutuhan emosional klien dan pasangannya?
A. Izinkan anggota keluarga memberi nama pada bayi
B. Dorong klien untuk berbicara tentang janinnya yang meninggal
C. Izinkan klien dan pasangan untuk memeluk janin
D. Kaji persepsi klien dan pasangan terhadap peristiwa ini
E. Izinkan keluarga menangis terlebih dahulu sebelum memberikan intervensi
Jawaban : D
Rasional: Intervensi awal yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan emosional klien dan
pasangan adalah mengkaji persepsi mereka tentang peristiwa ini. Meskipun pilihan A, B, C, dan
E juga bisa menjadi bagia dari rencana perawatan, tetapi intervensi awal yang direncanakan
terlebih dahulu adal mengkaji persepsi terhadap persepsi tersebut.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda “”awal.” Gunakan tahap-tahap proses
keperawatan untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Ingat pengkajian merupakan tahap
pertamadalam proses keperawatan.
Review: Intervensi keperawatan jika terjadi kematian janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Lowdermilk (2013), p. 944-945; McKinney (2013), p. 565-566
3. Antagonis (H2)-reseptor histamin akan diresepkan untuk klien. Obat manakah di bawah ini yang
merupakan antagonis histamin yang harus dipahami oleh perawat?
A. Antasida
B. Ranitidin
C. Esomeprazol
D. Lansoprazol
E. Metoclopramide
Jawaban : B
Rasional: Antagonis H2-reseptor menekan sekresi asam lambung, menurunkan gejala panas
dalam perut, dan membantu mencegah komplikasi dari penyakit ulkus peptikum. Obat juga ini
menekan sekresi asam lambung dan sering digunakan mengatasi penyakitulkus aktif, esofagitif
erosif, dan kondisi hpersekresi patologis. Obat di pilihan jawaban yang lain adalah inhibitor
proton pump.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, obat yang diklasifikasikan sebagai Antagonis
H2-reseptor. Ingat bahwa obat denga nama yang berakhiran –din akan membantu anda
menjawab pertanyaan. Pilihan A dan E merupakan antiemetik. Juga, ingat bahwa obat yang
berakhiran –zole merupakan obat inhibitor proton pump.
4. Perawat mengkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernapsan dan tercatat bahwa
frekuensi pernapasannya 35x/menit. Berdasarkan temuan ini, tindakan manakah yang paling
tepat?
A. Berikan oksigen
B. Dokumentasikan temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Kaji ulang pernapasan setiap 15 menit
E. Cek TTV
Jawaban : B
Rasional: Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40x/menit. Frekuensi nadi apikal
adalah 90-130x/menit, dan tekanan darah rata-ratanya 90/50 mmHg. Perawat akan
mendokumentasikanhasil temuannya.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan data yang ada pada pertanyaan dan catat kata
penandanya paling tepat. Ingat kembali TTVnormal pada bayi dan mengetahui bahwa frekuensi
normal pernapasan yang teridentifikasi pada pertanyaan masih dalam batas normal akan
menunjukkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: TTV normal pad bayi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 238. 243.
5. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di RS dengan hemiparese dextra. Menurut keluarga,
awalnya pasien didapatkan jatuh lemas dan tampak pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun
masih bisa kontak. GCS E3M6Vx. TD : 130/70mmHg, N=83x/mnt, P=18x/menit. Hasil pengkajian tonus dan
kekuatan otot menurun pada sisi kanan. CT Scan didapatkan infark cerebri sinistra dan proses atrofi serebri.
Hasil EKG : Atrial Fibrilasi
Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan utama kasus diatas ?
Pilihan jawaban
A. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
B. Hambatan mobilitas fisik
C. Hambatan komunikasi verbal
D. Kerusakan mobilitas fisik
E. Penurunan curah jantung
jawaban A
Referensi
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical management
for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri:
Herdman, T. H. (2012). NANDA international nursing diagnoses: definitions &
classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical nursing critical
thinking for collaborative care. Philadelphia: Saunders Elseviers.
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Wilkinson,J & Ahern, N (2013). Buku Saku Diagnosis Keperawata dengan NIC dan
NOC. Diagnosa NANDA.Ed.9. EGC. Jakarta.
Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.
Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.
0 komentar