simulasi UKOM (Uji Kompetensi) D3 dan Ners terbaru tahun 2015,2016,2017,2018,2019,2020

11/25/2017 06:06:00 AM

Simulasi UKOM (Uji Kompetensi) Perawat, kunci dan Pembahasannya

soal-soal uji kompetensi

UKOM perawat dan soal soal latihannya, kumpulan soal ukom perawat, uji kompetensi, uji kompetensi perawat, UKNI, kisi-kisi ukom, materi ukom, soal dan pembahasan ukom, kunci jawaban ukom, UKOM, kisi-kisi ukom, kisi ukom perawat, ukom perawat 2017, ukom perawat 2018, ukom perawat 2019, materi ukom, kumpulan ukom, kumpulan ukom perawat, kumpulan soal uji kompetensi perawat, kumpulan soal uji kompetensi perawat terbaru, kumpulan soal uji kompetensi perawat lengkap
UKOM perawat dan soal soal latihannya


terdapat 5 buah pertanyaan soal ukom dan pembahasannya

 1. Seorang perawat menanyakan kepada ibu tentang faktor pencetus rasa nyeri yang dialami anaknya dengan penyakit anemia sel sabit. Jika teridentifikasi oleh ibu terkait faktor pencetusnya, manakah identifikasi faktor pencetus yang perlu diedukasi kembali selanjutnya oleh perawat?
A. Stres
B. Trauma
C. Kelebihan cairan
D. Infeksi
E. Hipoksemia

Jawaban : C
Rasional: Faktor pencetus dapat disebabkan oleh infeksi, dehidrasi, hipoksia, trauma atau sters. Ibu dengan anak penyakit anemia sel sabit harus dapat memenuhi asupan jumlah cairan anak 1,5 sampai 2 kali lebih banyak dari kebutuhannya untuk mencegah dehidrasi.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada kata-kata penting “perlu diedukasi selanjutnya.” Pilihan jawaban tersebut mengindikasikan ketidaktahuan ibu dan mengarahkan anda untuk memilih jawaban pada pernyataan yang salah. Ingat kembali bahwa pemberian asupan cairan adalah hal yang penting untuk perawatan pada penyakit anemia sel sabit dalam mencegah dehidrasi dan rasa nyeri akan mengarahkan anda pada pilihan yang benar.
Review: Penyakit anemia sel sabit
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Darah dan sistem kekebalan imun
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 879-88


2. Klien yang mengalami pembedahan jantung 24 jam sebelumnya, mengalami luaran urine terukur 20 mL/jam selama 2 jam. Klien mendapatkan dosis tunggal 500 mL cairan intravena. Luaran urine terukur selama 1 jam terakhir 25 mL. hasil pemeriksaan laboratorium harian menunjukkan kadar urea nitrogen dalam darau (BUN) 45 mL/dL dan kadar serum kreatinin 2,2 mg/dL. Berdasarkan temuan-temuan ini, resiko manakah yang perlu diwaspadai oleh perawat?
A.  Hipovolemia
B.  Gagal ginjal akut
C.  Glomerulonefritis
D.  Infeksi saluran kemih
E.  Hiperkalsemia

Jawaban : B
Rasional: Klien yang mengalami pembedahan jantung berisiko terhadap gangguan ginjal akut akibat penurunan kualitas perfusi hemolisis dan penurunan curah jantung atau efek pemberian vasopressor. Gangguan ginjal ditandai dengan penurunan luaran urine dan peningkatan urea nitrogendalam darah dan kadar kreatinin. Klien akan membutuhkan pengobatan untuk meningkatkan perfusi ginjal dan mungkin akan membutuhkan dialisis peritoneal ataupun hemodialisis. Tidak ada petunjuk tentang hipovolemia, glomerulonefritis, dan infeksi saluran kemih dan hiperkalsemia. 
Strategi mengerjakan soal: Hilangkan pilihan glomerulonephritis, infeksi saluran kemih dan hiperkalsemia karena setipe dan mirip. Dengan memperhatikan kadar kreratinin, akan menunjukkan untuk menghapus hipovolemia.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).


3. Seorang klien mengeluarkan cairan jernih keluar dari lubang hidung setelah terjadi fraktur basis kranialis. Temuan manakah yang perlu dicurigai perawat sebagai cairan serebrospinal?
A.  Cairan jernih dan tes kandungan glukosa negatif
B.  Cairan bercampur darah dengan pH 6
C.  Cairan bergumpal pada pembalut luka dengan pH 7
D.  Cairan yang tidak menyatu dengan tes kandungan glukosa yang positif
E.  Cairan bercampur darah dengan hasil tes kandungan gula positif

Jawaban : D
Rasional: Terjadinya keluaran cairan serebrospinal (cerebrosfinal fluid/CSF) dari hidung atau telinga merupakan tanda fraktur basis kranii. CSF dapat dibedakan dari bentuk cairan tubuh lain karena ia akan terpisah menjadi substansi berwarna kemerahan kekunungan dengan batas tegas pada balutan luka, disebut sebagai halo sign. Cairan ini juga positif memiliki kandungan gula.
Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, karakterik CSF. Ingat bahwa CSF mengandung gula, sedang sekresi lainseperti mucus tidak. Dengan memahami bahwa CSF akan terpisah membentuk cincin akan membantu memilih jawaban yang tepat.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).


4. Seorang perawat mengajari klien untuk mencampur regular insulin dengan NPH insulin dalam satu spuit. Tindakan manakah yang ditunjukkan klien, mengindikasikan klien membutuhkan pendampingan lanjut?
A.  Mengambil NPH insulin terlebih dahulu.
B.  Mengambil regular insulin terlebih dahulu
C.  Memasukkan udara ke vial NPH terlebih dahuliu
D.  Memasukkan udara sejumlah dosis insulin yang diinginkan kedalam masing-masing vial
E.  Menginjeksi insulin dengan dosis tercampur, menyiapkannya mmebutuhkan waktu 5-15 menit

Jawaban : A
Rasional: Saat mempersiapkan canpran insulin reaksi cepat seperti regular insulin denagn jenis insulin yang lain, regular insulin perlu diambil lebih dahulu. Urutan ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi dari vial regular insulin dengan jenis insulin lain.
Strategi mengerjakan soal: perhatiakn kata penanda ‘membutuhkan pendampingan lanjut’. Kata kata ini menunjukkan kebutuhan penjelasan lebih lanjut dan menanyakan jawaban yang mengarah ke tindakan yang kurang tepat. Ingatlah untuk mengambil regular insulin sebelum NPH insulin.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).


5. Seorang perawat merawat klien yang baru MRS setelah mengalami cedera akibat kebakaran rumah. Klien berusaha untuk menyelamatkan tetangganya karena terjadi kebakaran, meskipun dengan segala usaha klien, tetangganya telah meninggal. Manakah tindakan yang tepat perawat lakukan agar memungkinkan klien mampu melewati masa krisisnya?
A. Identifikasi kemampuan fungsi klien
B. Identifikasi potensi klien untuk membahayakan dirinya sendiri
C. Tanyakan tentang perasaan klien yang mungkin mempengaruhi adaptasinya
D. Tanyakan persepsi klien terhadap penyebab dari kematian tetangganya
E. Identifikasi kedekatan hubungan klien dengan korban

Jawaban : C
Rasional: Pertama kali klien harus mengahdapi perasaannya dan respon negatif klien mampu melewati makna situasi krisis
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek yaitu penyesuaian pada situasi krisis. Fokus pada perasaan klien akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.
Review: Tindakan perawat pada situasi krisis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Jiwa
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan Mental
Daftar pustaka: Stuart (2013), p. 180, 190
 



Semoga Artikel materi-materi kumpulan soal uji kompetensi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan  kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.

Jangan Lupa Download Versi Andorid agar lebih mudah dalam belajar soal UKOM ini dan Share Link Kita Ini agar dapat berguna bagi teman-teman lainnya untuk belajar Uji Kompetensi Perawat.

0 komentar